BAGANSIAPIAPI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir Afrizal, menilai kebanyakan para kepala dinas di Rohil hanya mengharapkan Dana Bagi Hasil (DBH) saja. Sampai hari ini, kata Afrizal, belum tampak adanya inisiatif untuk melakukan loby minta penambahan anggaran lain ke pusat.
Menurut penilaian Sekretaris Komisi A ini, para kepala dinas di Rohil terkesan hanya mengharapkan DBH sebagai sumber utama untuk menggerakkan pembangunan di Rohil. Sangat disayangkan sekali jika memang hanya hal tersebut saja yang dilakukan, dan terkesan jika Rohil tak bisa kreatif dalam menghadapi berbagai kendala.
Sehingga apabila terjadi rasionalisasi anggran seperti saat ini, tidak heran jika semua pihak terkesan meraba-raba untuk memajukan daerah. Tak bisa mencari sumber anggaran lain. Tidak heran, kata Afrizal, semua jadi merasa kewalahan, karena sejauh ini kekuatan APBD hanya bersumber dari DBH saja.
“Di pusat sana kan banyak dana yang bisa untuk dijemput dan dibawa pulang ke Rohil. Tidak melulu kita mengharapkan dengan kekuatan DBH saja. Jangan kita hanya bisa menunggu saja dong,” kata Afrizal. Rabu (21/9)
Jika dibandingkan kekuatan Kabupaten Rohil dengan kabupaten tetangga, tambah Afrizal, mereka jauh lebih aktif dan kretif lagi dalam melihat peluang. Seperti contoh di Sumatera Utara, masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) langsung melakukan langkah jemput bola ke pemerintah pusat. Sehingga tidak heran pembangunan kabupaten di Provinsi Sumut sangat maju, juga APBD-nya tinggi kendatiun mereka tidak banyak SDA-nya.
“Jika kita lihat lebih dalam kekuatan di sana itu, tidaklah sebagus kita. Bahkan sumber penghasilan mereka juga sangat minim. Akan tetapi pemerintahnya mampu menata dan mengelola daerah dengan baik,” kata Afrizal.(adv/DPRD)