BAGANSIAPIAPI - Komisi D DPRD Rohil menyikapi secara serius persoalan dalam dunia pendidikan di Kabupaten Rohil. Untuk membenahinya ada empat poin yang menjadi perhatian khusus.
Hal itu diungkapkan sekretaris komisi D DPRD Rohil, Hj Suryati, usai agenda reses bersama UPTD se-kecamatan Bangko, di gedung SMPN 1 Bangko, Bagansiapiapi, belum lama ini.
Menurutnya beberapa poin yang menjadi catatan penting komisi B, yakni kurang memadainya sarana prasarana disekolah, akibatnya tidak dapat mutu dan kualitas pendidikan sekolah.
Kemudian, dinas pendidikan yang jarang melaksanakan rapat kordinasi bersama UPTD, guru dan kepsek. Hal ini mengakibatkan tidak tercapainya pesan yang ingin disampaikan.
Selain itu tidak diperbolehkanya meminta bantuan dari orangtua siswa (pungli) membuat sekolah harus menanggung beban operasional kegiatan siswa.
Dan kurangnya pihak sekolah melaksanakan kegiatan seni dan olahraga membuat prestasi sekolah menurun. "Memang kita sadari masih banyak kekurangan dalam sarana prasarana pendidikan. Dan, kita upayakan bantu," katanya.
Dikatakan, anggaran yang digelontorkan 20 persen lebih untuk bidang pendidikan setiap tahunya tidaklah cukup. Karena pembangunan ruang belajar, ruang rombel, ruang pustaka dan laboratorium setiap tahun bertambah. (Adv/DPRD/ar)