BAGANSIAPIAPI- Anggota Komisi A DPRD Rokan Hilir Afrizal mengaku miris dengan langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah daerah. Seperti kebijakan pemerintah melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan melakukan pengerjaan proyek pengaspalan untuk dalam kota Bagansiapiapi.
Pembangunan jalan atau Overlay tersebut dinilai Afrizal sangat jauh dari kalimat pembangunan yang prioritas. Pasalnya pembangunan dengan nilai anggaran sebanyak miliaran rupiah tersebut dinilai tidak tepat sasaran dan menghamburkan keuangan daerah saja.
“Menurut hemat saya, pembangunan di Jalan Perwira itu proyek mubazir saja, jalannya kan sudah bagus mulus, tidak ada lobang kenapa diaspal lagi? Jalan lain lebih banyak yang rusak, bahkan lebih parah lagi dari pada jalan ke kebun,” tegas Adrizal. Kamis (4/8) di Bagansiapiapi.
Di saat devisit anggaran seperti ini, seharusnya pemerintah kata Afrizal harus konsisten dengan niat dan tekat awalnya, untuk membangun daerah dengan skala prioritas saja. Bagi yang tidak perlu untuk dibangun, jangan dibangun dahulu. Alihkan dana tersebut ke tempat yang lebih membutuhkan. Jika terus saja melakukan pembangunan proyek mubazir, kapan Rohil akan maju pembangunannya. Jika memang ingin membangun untuk dalam kota kata Afrizal lagi, carilah lokasi atau titik pembangunan yang betul-betul rusak parah.
“Untuk mencari jalan rusak di Bagansiapiapi ini tidak payah, hampir semua jalannya rusak dan berlobang, terus kenapa jalan aspal bagus yang dibangun lagi,” tambah Afrizal lagi.
Seperti contoh terang Afrizal jalan yang dekat dengan Pajak Ikan di Bagan Hulu, kondisi jalan tersebut sampai hari ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, jalan tersebut menjadi jalan utama bagi masyarakat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Beberapa ruas jalan di wilayah dalam kota Bagansiapiapi juga tampak rusak parah. Bahkan ada jalan yang kerusakannya mencapai 80 persen dari kerusakan awal.
“Kalau iya ada niat mau membangun dan membantu masyarakat, bangunlah jalan yang betul-betul diperlukan masyarakat jangan cuma untuk tampak kerja saja,” tutup Afrizal.(adv/DPRD)