BAGANSIAPIAPI - DPRD Rohil ikut berupaya membantu proses pembebasan 19 Nelayan Rohil yang ditangkap aparat Malaysia. Selasa (28/9) lalu, DPRD Rohil dan DPRD Provinsi Riau telah mengadakan pertemuan dengan Konsulat Malaysia di Pekanbaru.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemkab Rohil melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) juga tengah melakukan serangkaian upaya dengan melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Hasil pertemuan jajaran legislator Rohil dan Riau tersebut, bersama dengan Diskanlut Riau, telah membentuk tim sekaligus jadwal untuk berangkat ke Malaysia, guna menemui pemerintah negeri jiran tersebut.
“Dari koordinasi yang kita lakukan dengan pihak Malaysia melalui konsulatnya di Pekanbaru kemarin, kita tegaskan agar 19 nelayan asal Rohil ini bisa dibebaskan sebelum lebaran nanti,” kata Wakil Ketua II DPRD Rohil Abdul Khosim, baru-baru ini.
Negosiasi yang dilakukan oleh jajaran legislatif dan pemerintah diharap bisa secepatnya memberikan jalan keluar terhadap masalah yang menimpa masyarakat Rohil ini.
Lebih lanjut Abdul Khosim mengatakan, hasil dari konsultasi pihak dengan Konsulat Malaysia di Pekanbaru beberapa waktu lalu, pihak Kedutaan Malaysia menyarankan untuk datang langsung ke Selangor dan langsung melakukan koordinasi dengan KBRI yang ada di Malaysia.
“Insya Allah jika tidak ada aral melintang kita bersama tim yang sudah di bentuk, yang terdiri dari lembaga eksekutif dan legislatif akan berangkat ke Selangor berupaya membebaskan 19 orang nelayan kita.
Jadi kami harapkan doa kita semua agar masalah ini bisa cepat selesai dan 19 nelayan Rohil ini bisa menikmati lebaran bersama keluarganya,” tutup Abdul Khosim.(adv/DPRD)