BAGANSIAPIAPI - Bupati Rokan Hilir (Rohil), H Suyatno secara resmi membuka Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dipusatkan di Puskesmas Bagan Punak, Kecamatan Bangko, Senin (8/3) di Bagansiapiapi.
Pembukaan ditandai dengan pelepasan balon ke udara dan pemberian vaksin secara simbolis. Namun, saat akan memberikan vaksin secara simbolis kepada anak pegawai yang sudah disiapkan panitia, Bupati Suyatno menolak dengan alasan dirinya ingin memberikan vaksin kepada anak-anak warga yang tidak mampu secara langsung.
"Mengapa harus anak pegawai, di belakang itu kan banyak anak-anak orang miskin, mengapa bukan anak-anak mereka," kata H SuyatnO yang disambut tepuk tangan warganya.
Hadir pada acara tersebut, Plt Sekda Drs H Surya Arfan Msi, Dandim 0321 Rohil Letkol (Arh) Bambang Sukisworo, Asisten I, II, III dan IV, Kepala Dinas/Badan/Kantor, Kepala Bagian, Camat dan Lurah/Penghulu Se-Kecamatan Bangko, pengurus PKK dan Wakapolsek Bangko AKP Dodi.
Bupati Suyatno, dalam sambutannya meminta kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Rohil untuk tidak melewatkan kegiatan tersebut, agar para anak-anak sehat dan bebas dari penyakit polio.
"Kita tidak ingin anak kita meninggal. Kita ingin anak kita tumbuh sehat. Untuk itu datanglah ke Pos-pos PIN terdekat, biar anak-anak kita dapat vaksin kekebalan tubuh,” ujar H Suyatno.
Menurut Suyatno kegiatan itu merupakan kegiatan yang sangat strategis dan mengurangi angka kematian pada anak, sehingga tercapai Milenium Dovlement Gold (MGD).
Lebih jauh dikatakan Bupati, Pemkab Rohil telah menyiapkan pos pelayanan sebanyak 565 Posyandu yang tersebar di wilayah Rohil dan menyiapkan 4.200 vaksin yang dapat diberikan kepada 67.463 bayi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Rohil dr Junaidi Saleh menyebutkan, bahwa Indonesia telah berhasil mendapatkan sertifikasi negara bebas Polio dari WHO bersama dua negara lainnya.
"Namun kita masih ada dua negara yakni Afganistan dan Pakistan yang masih endemik polio. Menyikapi hal itu, dibutuhkan komitmen seluruh negara dunia termasuk Indonesia untuk bersama-sama melakukan tahapan kegiatan menuju dunia bebas polio tahun 2020," kata Junaidi saleh.
Dijelaskanya, imunisasi merupakan program pencegahan dan saat ini sudah terbukti efektif. Saat ini, ungkapnya, banyak kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Era dikalisasi polio secara global akan memberikan keuntungan secara finansial, biaya jangka pendek yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan erdikasi tidak seberapa jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapat dalam jangka panjang.
“Tidak akan ada lagi anak-anak yang jadi cacat karena polio sehingga biaya untuk rehabiltasi untuk penderita polio bisa dikurangi,” katanya menambahkan. (Adv/Humas/di)