New York-Presiden AS Barack Obama, Selasa (23/2/2016) siang, memberikan pernyataannya soal rencana pemerintahannya menutup penjara militer Teluk Guantanamo, Kuba.
Dengan masa jabatan kurang dari setahun lagi, Obama membeberkan rencananya menutup tahanan militer yang kontroversial itu.
"Selama bertahun-tahun, sangat jelas bahwa fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo tidak menguntungkan keamanan nasional kita. Tempat ini justru membahayakan keamanan nasional," ujar Obama di Gedung Putih.
"Penutupan Guantanamo adalah menutup satu babak dalam sejarah AS. Tempat ini merefleksikan pelajaran yang kita ambil sejak 9/11. Pelajaran yang diperlukan agar bangsa ini bisa terus maju," tambah dia.
Saat ini, lanjut Obama, hanya tersisa 91 tahanan di Guantanamo, yang pernah menampung 700 orang tahanan di masa puncaknya.
Obama melanjutkan dia juga akan memastikan terus berlanjutnya proses pemindahan para tahanan berisiko rendah ke negara lain.
Selain itu Obama menambahkan, penutupan penjara Guantanamo juga bisa menghemat uang negara.
"Dengan ditutupnya Guantanamo setidaknya uang pembayar pajak yang dihemat mencapai 85 juta dollar setahun," kata dia.
Sejak menjadi presiden pada 2009, Obama sebenarnya sudah mendorong penutupan penjara Guantanamo.
Namun niat itu selalu digagalkan para politisi Partai Republik yang menilai Guantanamo adalah perangkat yang diperlukan dalam perang melawan terorisme.
Lalu di mana para tahanan akan ditempatkan jika Guantanamo ditutup? Dalam pidato itu Obama tak menyebutkan secara spesifik namun yang jelas berada di wilayah AS.
Namun, sejumlah petinggi militer menyebut Fort Leavenworth, Kansas dan pangkalan AL di Charleston, Carolina Selatan bisa menjadi alternatif.(rep05)