SURABAYA - Setya Novanto menyatakan akan mundur sebagai Ketua Fraksi Golkar jika nantinya terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada Musyawarah Nasional mendatang.
"Sudah menjadi komitmen bagi saya untuk mundur jika terpilih sebagai ketua umum," ujarnya kepada wartawan di sela pertemuan dengan DPD I dan II Golkar se-Jatim di Surabaya.
Ketika disinggung apakah juga akan melepas seluruh jabatannya sebagai wakil rakyat, politisi yang akrab disapa Setnov tersebut belum bisa memastikannya.
"Untuk sementara ini saya akan mundur dari ketua fraksi agar bisa konsentrasi ke daerah-daerah. Kalau dari anggota legislatif nanti lihat selanjutnya," ucap politisi kelahiran Bandung, Jawa Barat, tersebut.
Setya Novanto juga menegaskan siap maju sebagai calon ketua umum dan menyerahkan semuanya ke DPD I se-Indonesia selaku pemilik suara dan penentu kebesaran partai ke depan.
Terhadap sejumlah kandidat pada Munas yang dijadwalkan berlangsung Maret atau April 2016, ia mengakui tak ada persaingan karena dianggapnya sebagai saudara dan seperjuangan.
"Melalui Munas nanti, sudah tidak ada kubu-kubuan, baik Agung Laksono atau Aburizal Bakrie. Semuanya satu yaitu Partai Golkar," kata politisi yang sempat besar di Surabaya sebagai pengusaha tersebut.
Selain Setya Novanto, sejumlah nama yang dikabarkan maju sebagai orang nomor satu di Partai Golkar antara lain Idrus Marham, Priyo Budi Santoso, Ade Komarudin, Azis Syamsuddin dan kader nasional lainnya.
Sementara itu, Ketua DPD II Kota Madiun Agus Hariadi mengklaim 38 DPD kabupaten/kota telah sepakat memberikan dukungan ke Setya Novanto karena dinilai bisa memersatukan seluruh kader dan telah teruji kepemimpinannya.
"Permasalahan yang membelit Setya Novanto terkait PT Freeport sudah beres dan semua tuduhannya tidak terbukti. Beliau juga berpengalaman dan Golkar butuh figur yang kuat serta mengembalikan kebesaran partai," katanya.(rep05)