Pekanbaru-Dijadwalkan, Selasa (15/12), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Rini Soemarno bakal berkunjung ke Provinsi Riau. Salah satu agendanya berdasarkan informasi yang diterima Riau Pos adalah melihat persiapan jelang rencana ground breaking ruas tol Sumatera yang melewati Pekanbaru-Dumai.
Memang sebelumnya Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga sudah meninjau lokasi untuk rencana ground breaking tersebut. Di mana semula dijadwalkan akan dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada kisaran waktu 6-10 Desember. Namun karena kesibukan, masih harus diundur.
Kedatangan Menteri BUMN, menurut Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman saat berbincang dengan Riau Pos akhir pekan lalu di kediaman dinasnya, guna melihat sejauh mana proses ganti rugi lahan dan tahapan yang akan dilalui sebelum dikerjakan oleh PT Hutama Karya yang ditunjuk pemerintah sebagai pelaksana proyek tol Pekanbaru-Dumai tersebut.
‘’Ya, Menteri BUMN akan melihat persiapan rencana ground breaking. Dijadwalkan 15 Desember nanti melakukan tinjauan,’’ ujar Plt Gubri menginformasikan.
Karenanya, diceritakan Plt Gubri, sebelum kehadiran Menteri BUMN Selasa besok, pihak Kementerian BUMN akan lebih dulu melakukan tinjauan Senin (14/12).
Karena berdasarkan pantauan Dirjen Bina Marga November kemarin, ada dua lokasi alternatif tempat ground breaking tol pertama di Riau tersebut. Yakni di wilayah Muara Fajar dan Kandis.
‘’Melalui kunjungan nanti, akan bisa diketahui lokasi ground breaking yang akan dipilih untuk dilakukan presiden. Kita tunggu saja,’’ tambahnya.
Memang pekerjaan tol Pekanbaru-Dumai akan mulai dilakukan PT Hutama Karya. Sebagai salah satu perusahaan BUMN yang ditunjuk pemerintah untuk mengerjakan beberapa ruas tol di tanah air yang masuk kategori proyek strategis nasional.
Tol Pekanbaru-Dumai sendiri, dengan panjang ruas 129 Km, hingga kini masih tahap proses pembebasan lahan. Di mana sudah ada sekitar 19 Km yang dibebaskan pemerintah melalui anggaran APBN. Investasi besar PT Hutama Karya dalam pengerjaan proyek dinilai Pemprov Riau dapat membuka akses infrastruktur dua kota di Riau dalam penunjang ekonomi ke depannya.(rep05/rpc