Ingatkah Anda sewaktu masih kecil dulu, orangtua sering berkata, kalau Anda nakal membuat mereka stres dan cepat ubanan.
Sebenarnya, apakah memang ada kaitan antara stres dengan perubahan warna rambut seseorang menjadi lebih cepat memutih atau beruban?
“Folikel rambut manusia mengandung melanosit, sel yang memproduksi pigmen dan disebut melanin,” jelas Dr Hardley King, seorang dermatologis yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
Menurut Dr King, penambahan usia mengurangi produksi melanin sehingga rambut pun berubah warna menjadi abu-abu dan putih.
Waktu dan kapan perubahan itu terjadi terjadi bergantung pada faktor genetika. Namun, Dr King memperingatkan bahwa seseorang bisa cepat beruban jika memiliki gaya hidup yang buruk.
Gaya hidup yang buruk, menurut Dr King, mencakup sering merokok, sering mengonsumsi junk food, dan kekurangan vitamin B.
Lalu, bagaimana dengan stres? Apa hubungan antara beban pikiran dan rambut beruban?
“stres bisa membuat pertumbuhan melanin menurun, tapi bagaimana ini bisa terjadi, belum ada penelitian yang valid,” urainya.
Lalu, Dr King coba menghubungkan pengaruh stres pada warna rambut manusia. Menurut dia, hormone stres memicu peradangan sehingga mendorong produksi radikal bebas.
“Ada kemungkinan radikal bebas mempengaruhi produksi melanin pada rambut, dan terjadi perubahan warna,” jelasnya.
Kemudian, Dr King mengatakan bahwa efek stres pada rambut yang paling signifikan adalah rambut rontok dan penipisan rambut.
“Rambut rontok setelah kejadian yang membuat Anda luar biasa stres disebut juga dengan sindrom telogen effluvium. Biasanya setelah tiga bulan mengalami stres, rambut Anda akan rontok dan menipis,” terang Dr King. (rep05)