Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rokan Hilir, menerapkan tanam pola Sistem of Rice Intensipication atau SRI padi di lahan seluas 100 hektare di Kepenghuluan Pematang Singkek, Kecamatan Rrimbomelintang. Penerapan pola ini sangat bagus mengingat sangat ramah lingkungan.
Demikian disampaikan Kepala Distanak, Muslim, Jumaat (5/6) di Bagansiapiapi. Dikatakan Muslim, pola ini merupakan tanam perdana yang diterapkan di lahan seluas 100 hektare tepatnya di Kepenghuluan Pematang Singkek. "Ini merupakan program pusat yang dilaksanakan melalui dana APBN tahun ini," kata Muslim.
Bantuan tersebut berupa benih jenis mekonga. Walaupun terdengar baru namun jenis benih padi ini merupakan jenis lama hanya jarang ditanam oleh para petani. "Program ini sangat ramah lingkungan dengan pola mengaspekkan wawasan lingkungan dengan pemanfaatan bahan organik," terangnya.
Panen sama cuma umur persemaianya 15 hari itu keunggulannya. Kalau padi biasa sekitar 21 hingga 25 hari. Sementara itu, dipilih daerah Pemantang Singkek hamparannya di posisi tengah. "Untuk padi jenis ini lahan mana saja bagus cuman kita memilih lokasi yg paling bagus," jelas Muslim lagi.
Pada tanam perdana ini aku Muslim pihaknya mengunakan alat baru yang sangat praktis dan murah. Ini dilakukan dalam upaya untuk mensosialisasikan kepada para petani. Bayangngkan untuk tanam satu hektare sawah kos yang dikeluarkan hanya Rp400 ribu saja. Sementara jika dengan cara pola tanam tangan bila di-upah kosnya bisa memakan biaya sekitar Rp1 hingga Rp1,5 juta.
"Bukan hanya petani, pada tanam perdana ini kita juga menghadirkan staf ahli pertanian bidang lingkungan, Moekti Sarkono, Wakil bupati, Erianda, Kadistanak Riau, Drh AR Patrianov, Ke-pala Balai Besar Peramalan Organisasi pengganggu tanaman dan Sarsito Wahono Gaib Subroto," jelasnya.
"Selain penanaman pola baru ini, kita juga melakukan penyerahan 24 unit handtractor dan 14 unit pompa air kepada kelompok tani," kata Muslim. (adv/humas)