JAKARTA - Peneliti menemukan kerangka tulang hewan di Cina yang diperkirakan sebagai burung pertama di dunia. Kerangka Aurornis xui
ditemukan tahun lalu di museum di Taman Fosil dan Geologi di Yizhou, Cina.
Fosil ini merupakan hasil penggalian di Provinsi Liaoning. Spesimen berbulu itu merupakan jenis avialans paling tua. Yaitu, grup yang
termasuk burung dan relatifnya yang memisahkan diri dari dinosaurus
nonavian.
Penelitian juga mengonfirmasi kalau fosil mirip burung Archaeopteryx
sebagai avialan. Meski pun begitu, tak semua orang setuju kalau spesimen
itu merupakan burung.
"Menurutku, ini adalah seekor burung," ujar Pascal Godefroit, paleontolog
dari Institut Ilmu Alam Royal Belgia di Brussels seperti dikutip Live
Science.
Meski pun, lanjutnya, perbedaan antara burung dan dinosaurus nonavian itu
sangat tipis. "Biasanya, kami membedakan burung sebagai sesuatu yang mirip
Archaeopteryx dan lebih dekat dengan burung modern," ujar Luis Chappe dari
Museum Sejarah Natural di Los Angeles.
Menurutnya, jika mengacu pada definisi yang ada, maka penemuan Arurornis
xui bukan burung yang sebelumnya telah dikenal. "Meski pun, binatang itu
tetap menarik untuk membantu kita memahami asal usul burung."
Peneliti memerkirakan, Aurornis xui merupakan dinasaurus berbulu yang hidup
di periode 150 juta tahun lalu. Tingginya sekitar 0,5 meter dari paruh
hingga ujung ekor. Ia juga memiliki gigi yang kecil dan tajam dan tungkai
depan yang panjang.
Hewan ini tidak dapat terbang. Namun, menggunakan sayapnya untuk
berseluncur di antara pepohonan. Meski pun begitu, para peneliti
menegaskan, Aurornis menggantikan Archaeopteryx sebagai burung tertua.
(rep02/repol)