PEKANBARU-Baru merasakan udara yang bebas polusi asap karhutla, kini Riau terancam kabut asap lagi. Prediksi ini akan terjadi jika Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tidak segera melakukan penanganan terhadap titik-titik api yang kembali muncul pekan ini.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Minggu (1/11/2015), ditemukan sebanyak 198 hotspot (titik panas) di Sumatera. Jumlah terbanyak berada di Sumsel (117) dan Bangka Belitung (28).
"Kita berharap dan meminta kepada pemerintah terkait untuk segera melakukan penanganan, kalau tidak Riau akan dikepung asap kiriman lagi," imbau Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger.
Ia mengatakan hampir sepekan wilayah Riau dan sebagian Sumatera diguyur hujan, sehingga cukup mengurai pekatnya kabut asap. "Kita tidak ingin terjadi lagi," tutur Edwar.
Riau mengklaim bahwa kabut asap pekat waktu lalu tersebut merupakan kiriman dari Sumatera Selatan. Klaim tersebut disampaikan karena hampir dipastikan tidak ada kebakaran lahan hebat terjadi di Riau.
Selain Sumsel dan Bangka Belitung, Lampung juga memproduksi hotspot tinggi dengan jumlah 27 titik. Menyusul Jambi (20), Riau (5), Sumatera Barat (2), Sumatera Utara dan Bengkulu (1).(rep05/mcr)