Pekanbaru-Kegiatan kepariwisataan di Provinsi Riau dinilai dewan tidak berjalan. Dinas terkait yang bertanggung jawab melaksanakan program kepariwisataan seperti jalan ditempat, dan tidak ada tampak perkembangan, walau sudah ada pergantian kepala dinas.
"Karena tidak jalannya program kepariwisataan, budaya melayu yang ada di Riau akhirnya tidak bisa dipromosikan ke masyarakat luas. Hal ini disebabkan banyak program yang tidak dijalankan oleh dinas terkait. Bagaimana budaya kita mau dikenal orang?" kata Wakil DPRD Riau, Noviwaldy Jusman, kemarin.
Jika pemerintah menganggap memperkenalkan budaya ini sebagai salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan, maka menurut Noviwaldy, budaya di Riau tidak akan berkembang dan tidak akan dikenal oleh pihak luar.
"Kalau kita bepikiran besed on project, maka bisa kacau budaya kita. Tapi, kalau kita berpikiran betul-betul orang budaya, maka setiap ada kegiatan budaya pasti akan cepat terealisasi," imbuhnya.
Saat ini dinas terkait menurutnya harus peka dan memperhatikan kinerja mereka selama ini. Karena selama ini menurutnya tidak ada perkembangan. Karena itu, pihak dewan menurutnya juga akan minta keterangan dari dinas terkait tersebut nantinya.
"Kita minta apa kegiatan mereka selama setahun ini? Apa program kegiatan mereka selama ini," tuturnya. (rep05/tpc)