Pekanbaru-Seluruh tim Satuan Tugas (Satgas) operasi penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau terus mengoptimalkan upaya pemadaman. Karena hingga kini sudah 1.264 Hektar lahan yang terbakar di Riau. Serta kabut asap yang terasa pekat di ibukota Provinsi Riau.
Plt Gubri Ir H Arsyadjuliandi Rachman saat disinggung mengenai kondisi asap yang terus pekat, menyebutkan memang segala upaya sudah dilakukan tim yang bekerja siang dan malam tanpa henti. Namun lahan dan hutan terus saja terbakar di berbagai daerah di Provinsi Riau.
Menurutnya, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Riau akhir 2014 lalu. Menegaskan selain menyampaikan rencana penyekatan kanal di berbagai lahan gambut di Riau. Penegakan hukum tegas dan nyata juga harus dibuktikan.
“Sehingga efek jera bisa diberikan kepada pembakar lahan. Jadi memang kita harus terus lakukan penegakan hukum tegas bagi perorangan maupun perusahaan,” ujarnya.
Mengenai titik api dan kondisi Karhutla, ditambahkan Plt Gubri memang sudah berbagai macam usaha dilakukan. Mulai Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk membuat hujan buatan, hingga proses water bombing di berbagai daerah tidak saja oleh pemerintah melalui dukungan BNPB dan TNI AU tapi juga dukungan perusahaan swasta.
Mengenai penegakan hukum, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Mapolda Riau, dimana sudah 24 tersangka ditahan. Menurutnya penegakan hukum diminta tetap dilanjutkan, dimana laporan di kepolisian tentu harus ditanggapi. “Selama menyalahi pasti akan ada penegakan hukum. Kalau kita lihat siklusnya, tahun ini cukup berkurang dibanding tahun lalu,” tambah Andi sapaan akrab Plt Gubri. (rep05/rpc)