Jakarta-Pemerintah terus berupaya memberi suplemen agar ekonomi kembali bergairah. Salah satu caranya adalah dengan menggenjot penyerapan anggaran.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, dalam rapat khusus membahas penyerapan anggaran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan agar seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) mempercepat penyerapan anggaran, utamanya belanja modal yang memberi multiplier effect ke perekonomian. "Ini sangat penting untuk meningkatkan daya beli," ujarnya di kantor presiden Selasa (19/5/2015).
Sofyan mengakui, belanja pemerintah memang sempat terhambat karena menunggu selesainya pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015, serta finalisasi perubahan nomenklatur beberapa kementerian. Misalnya penggabungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang memiliki alokasi anggaran besar. "Sekarang sudah sesuai jalur," katanya.
Menurut Sofyan, gambaran umum penyerapan anggaran di Kementerian/Lembaga besar yang mencakup 78 persen dari total belanja dalam APBN, hingga 15 Mei 2015 lalu sudah cukup bagus. "Setidaknya, penyerapannya sudah lebih tinggi dari periode sama tahun 2014 lalu," ucapnya.
Salah satu pos yang mendapat perhatian pemerintah adalah dana desa. Sofyan menyebut, dana desa sangat penting karena langsung mengalir ke desa, sehingga langsung dirasakan oleh masyarakat. "Saat ini sudah Rp2 triliun yang disalurkan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, tahun ini pemerintah sudah mengalokasikan Rp20,7 triliun dana desa. Karena itu, Sofyan pun meminta agar penyerapan dana desa juga dipercepat. Caranya, agar daerah yang belum mengeluarkan peraturan bupati sebagai syarat pencairan dana desa, segera menyelesaikannya. "Kalau perlu, Perbup (peraturan bupati) dari kabupaten lain dikopi saja," katanya.
Sementara itu, Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani membenarkan bahwa anggaran kementrian/lembaga, sebagian besar telah terserap hingga pertengahan Mei ini. Dia memprediksi hingga akhir Mei, penyerapan anggaran di sejumlah K/L bisa mencapai lebih dari Rp40 trilin. "Kita lihat kemungkinan sampai 30 Mei, ini (penyerapan anggaran akan di aats Rp40 triliun. Jadi terus naik," papar Askolani saat ditemui di gedung Kemenkeu, kemarin.
Askolani melanjutkan, hingga bulan April, jumlah anggaran K/L yang telah terserap sebesar Rp39 triliun. Angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama, dimana penyerapan anggaran mencapai Rp32 triliun. Menurut dia, belanja sejumlah K/L memang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, seperti Polri, Kemenhub, Kementan, dan Kemenkeu. Kemudian, hampir seluruh DIPA kementrian telah selesai, sehingga peneyrapan anggaran bisa berjalan maksimal.
"Kalau Kemen PU (Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sedikit lebih kecil, tapi PU kan DIPA-nya juga sudah selesai. Sekjen PU bulan Mei ini juga mengatakan belanja infrastruktur sudah naik tinggi. Jadi itu akan ada dari Kemen PU, signikan naik di Mei ini dan ke depan. Kebanyakan DIPA-DIPA yang signifikan sudah selesai semua, tinggal sebagian kecil yang tinggal penyelesaian akhir," paparnya.(rep05/rpc)