Jakarta-Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Timur, Senin 18 Mei 2015 akan memutuskan sengketa dualisme kepengurusan Partai Golkar.
Menanggapi hal tersebut, Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical), Bambang Soesatyo mengaku santai. Pihaknya mengaku tidak melakukan persiapkan khusus jelang putusan sengketa dualisme tersebut.
Ia menyakini, Ketua Majelis Hakim PTUN bisa melihat kobohongan yang dilakukan kubu Agung Laksono, yang mengklaim putusan Mahkamah Partai Golkar telah dimenangkan pihaknya.
"Kita santai-santai saja. Karena kita yakin kebohongan akan kalah. Kebenaran tidak bisa dikalahkan. Dan Tuhan tidak mungkin bisa dikibulin, meski pakai doa anak-anak yatim," ujar Bambang kepada Okezone di Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Ical tersebut juga mengaku optimistis menang dalam putusan PTUN tersebut. Lantaran Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dianggap kurang sehat saat mengeluarkan Surat Keputusan (SK), yang mengacu pada putusan Mahkamah Partai Golkar beberapa waktu lalu.
"Kami optimis di PTUN menang. Karena selama ini saya pribadi menilai Yasonna sebagai menteri agak 'sakit'. Sehinggak SK (surat keputusannya) pun patut dipertanyakan," tegasnya.
Rapat Fraksi Partai Golkar
Dia menambahkan, Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPR dengan Menkumham, telah mengungkapkan bahwa dasar keputusan Yasonna Laoly dalam mengsahkan kubu Ancol adalah ngawur.
"Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dan para hakim saja tahu bahwa Munas Golkar yang diselenggarakan oleh Agung Laksono itu abal-abal," tandasnya. (rep05)