BAGANSIAPIAPI - Bupati Rokan Hilir, Suyatno, A.MP mengungkapkan, kejadian yang melanda para penghuni Rumah layak huni di Jalan Pulau Naru Gang Al Waris merupakan musibah yang sangat menyedihkan dan tak satupun manusia menginginkan hal itu terjadi.
''Namun apapun musibah, kita harus menerima dengan tawakkal, dengan lapang dada, dan harus kita syukuri. Mungkin dibalik musibah, ada hikmah dari Allah yang maha kuasa, yang lebih tahu," kata Suyatno kepada GoRiau,com, Selasa (7/4/2015) usai meninjau lokasi bekas kebakaran rumah layak huni yang terjadi malam tadi.
Bupati mengatakan, dirinya bersama Wakil Bupati Rokan HIlir, Herianda dan seluruh Upika Kecamatan Bangko meninjau langsung melihat kondisi di lapangan untuk mengetahui secara riil guna mengambil langkah langkah apa yang harus dilakukan nanti.
''Kita sudah melihat habis punah rumah disini akibat kebakaran. Kita juga melihat anak anak kita yang telah meninggal dunia akibat kebakaran dan saya sangat merasa sedih karena mereka masih berusia muda,'' tutur Suyatno.
Untuk mengurangi beban para korban, kata Suyatno, pemerintah akan memberikan bantuan sembako kepada para korban pada hari Rabu pagi (8/4/2015) jam 09.00 WIb di halaman kantor Camat Bangko, Bagansiapiapi. Suyatno berharap kepada saudara yang tertimpa musibah agar sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini. Pemerintah juga sudah mendata rumah layak huni yang masih kosong dan jika memungkinkan, para keluarga yang tertimpa musibah akan ditempatkan disana.
''Pemerintah daerah tetap memperhatikan nasib keenam kepala keluarga ini. Jika seandainya tidak bisa dapat hari ini rumah pengganti untuk mereka, insya Allah tahun depan tetap akan kita perjuangkan agar mereka bisa mendapatkannya," harap Suyatno.
Tempat yang sama, Ketua RW 14 RT 4 Kelurahan Bagan Barat, Muhammad Adelin menyebutkan, rumah yang menjadi korban kebakaran kemarin pemiliknya bernama Pak Atmo, Pak Bakar, Pak Agus, Pak Awaluddin, Pak Alim dan Pak In. Semuanya ada 6 rumah. Menurut keterangannya, jumlah total resetlement rumah dilokasi Gang Al Waris sebanyak 15 rumah.
Menyinggung mengapa di rumah layak huni di Gang Al Waris masih ada menggunakan lampu colok, Muhammad Adelin mengungkapkan bahwa didaerah itu sudah ada aliran listrik. Namun karena faktor ekonomi, mereka menumpang listrik ke tetangga sebelah. Namun belakangan karena ada selisih paham antar tetangga, akhirnya mereka memutuskan aliran listrik sehingga menyebabkan salah satu rumah terpaksa menggunakan lampu colok sebagai alat penerangan. (rep05/grc)