Surabaya - Ketua Umum yang baru terpilih, La Nyalla Mahmud Mattalitti, rencananya akan menemui Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi hari ini, Senin 20 April 2015. La Nyalla menganggap menteri Nahrawi tidak mengerti persoalan dan karenanya hendak mempertanyakan kenapa membekukan PSSI.
"Kami akan ceritakan semuanya, dan akan mempertanyakan alasan mengapa kami dibekukan," ujarnya usai Kongres Luar Biasa PSSI yang menelurkan kepengurusan baru dimana dia sebagai ketua umumnya, di Hotel JW Marriot, Surabaya, Sabtu malam 18 April 2015.
Menurut La Nyalla, pembekuan tidak beralasan. Dia menganggap liga sepak bola nasional yang tahun ini bernama Qatar National Bank League adalah urusan PSSI, bukan kementerian atau Badan Olahraga Profesional Indonesia. Dia meyakini tidak ada masalah dalam liga ataupun PSSI sendiri. "Kalau masih ngotot terus (membekukan), ada apa ini?"
Saat itu La Nyalla juga menyatakan akan segera membentuk tim untuk menyelesaikan masalah PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dia juga menegaskan para pengurus baru PSSI tidak mencemaskan adanya keputusan menteri yang berlaku per Jumat 17 April 2015 itu. "Kami tidak susah dan gelisah, kami santai-santai saja," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih menjadi ketua umum dengan mendapatkan 92 suara atau menang telak atas kandidat lain. Di posisi kedua adalah Syarif Bastaman 14 suara, sedangkan Benhard Limbong, Subardi, dan Muhammad Zein tidak memperoleh suara satu pun.
Terpilihnya La Nyalla beserta dua wakilnya itu bersamaan dengan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengumumkan pembekukan PSSI. Keputusan itu diambil setelah tiga surat teguran tertulis tidak ditanggapi serius oleh PSSI.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani Imam Nahrawi, 17 April 2015, dijelaskan, sampai tenggat batas waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran tertulis I, II, dan III, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan pemerintah. Berdasarkan itulah, Menpora memberikan sanksi administratif dengan tidak mengakui semua kegiatan keolahragaan yang dilakukan PSSI. (rep01/tco)