Bagansiapiapi - Rokan Hilir yang berada di daerah perbatasan dengan Malaysia, perlu didorong untuk mampu memanfaatkan potensi ekspor. Rohil tidak boleh hanya sebagai pasar import untuk produk luar negeri, namun seharusnya bisa mengekspor agar bisa mendapatkan nilai tambah dari perdagangan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Riau, Ramli pada rapat kerja pembangunan bidang industri dan perdagangan se-Provinsi Riau tahun 2015 pada hari selasa (17/3/2015) di Hotel Lion, Bagansiapiapi.
Dikatakan, program pemerintah adalah untuk menggalakkan ekspor sesuai dengan visi dan misi bidang perindustrian dan perdagangan Riau sesuai visi Riau 2020.
"Melihat potensi ekspor kita mengalami kenaikan mencapai 30 persen. Untuk itu harus kita galakkan agar Riau bukan sebagai tempat membanjirnya produk dari luar negeri," kata Ramli.
Ramli menyebutkan, Pemprov akan membangun 500 pasar tradisional yang tersebar di kabupaten pelalawan, Inhil dan Pekanbaru. Dia mengharapkan agar kabupaten yang lain seperti Rokan Hilir dapat mengajukan usulan yang sama. Pembangunan pasar merupakan komitmen pemerintah agar dapat mendongkrak ekonomi dari sektor riil terutama pelaku ekonomi menengah kebawah.
"Agar program itu berhasil, harus ada sinergi antara Dinas Perindag Pemprov dengan pemerintah kabupaten," kata Ramli.
Program yang dicanangkan pemprov, sangat didukung oleh pemkab Rohil. Plt Setda Rohil, Drs Surya Arpan, M.Si, mengatakan, menyangkut kesejahteraan masyarakat, tidak ada kata pintu tertutup apalagi saat ini, pemerintah sedang melakukan perbaikan perbaikan.
"Saya mengharapkan melalui program ini akan terwujud masyarakat yang sejahtara serta memiliki daya saing tinggi, menurunnya kemiskinan dan tersedianya lapangan kerja," harap Surya, seperti yang dikutip dari Goriau.com. (rep01)