Manusia modern kerap menganggap format digital paling efektif dalam menyimpan file, utamanya foto. Selain lebih ringkas dan tak makan ruang, foto digital juga tak akan usang dan tercecer.
Pun begitu, kita lupa bahwa modernisasi akan membawa teknologi pada pemutakhiran-pemutakhiran tiada ujung. File-file digital yang kita simpan hari ini mungkin tak lagi bisa terbaca oleh teknologi masa depan.
Inilah yang diperingatkan bapak internet Vint Cerf sejak dini kepada kita semua.
Sebagaimana dilaporkan PetaPixel dan dikutip KompasTekno, Selasa (18/2/2015), Cerf meramalkan bahwa "dark age" akan kembali terjadi.
"Dark age" atau masa kegelapan adalah masa manusia terputus dari pengetahuan sejarah masa lalu. Hal ini, kata Cerf, karena terlalu banyak data yang tersimpan dalam format digital.
Sejauh ini, Cerf mengklaim, satu-satunya solusinya adalah mencetak semua file digital ke format yang sebenarnya. Walau terkesan berjalan mundur dari peradaban teknologi, ini solusi paling realistis untuk melestarikan kejadian hari ini sebagai sejarah masa depan.
"Jika ada gambar-gambar yang benar-benar penting buat kalian, cetaklah dalam bentuk fisik," Cerf mengimbau di sela-sela pidatonya pada konferensi American Association for the Advancement of Science di San Jose.
Kata Cerf, menyimpan file ke dalam cloud yang disediakan para raksasa teknologi, seperti Google, Amazon, dan Microsoft, mungkin akan awet. Tetapi, opsi ini membutuhkan biaya tak sedikit jika harus terus menambah kapasitas penyimpanan.
Selain itu, tak ada yang menjamin perusahaan-perusahaan itu masih bertahan pada dekade-dekade berikutnya. (rep05)