PEKANBARU - Keberadaan imigran gelap di Pekanbaru kerap menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Hal ini mendapat perhatian dari Pemko Pekanbaru sehingga muncul wacana untuk mendirikan "Kampung Imigran" yang akan menampung para imigran gelap itu.
Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi usai menggelar rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), Senin (16/2) di Pekanbaru mengatakan munculnya wacana mendirikan "Kampung Imigran" ini berpedoman pada kota-kota lainnya di Indonesia.
Misalnya saja, menurut Ayat, di Kediri (Jawa Timur) ada "Kampung Inggris" yang kini sangat terkenal dengan studi bahasa Inggrisnya. Begitu pula di beberapa kota lainnya, seperti "Kampung Arab" di Solo (Jawa Tengah) dan lainnya.
Dikatakannya, meski ada wacana membuat "Kampung Imigran", namun dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai keberadaan Imigran tersebut. "Kita harus tetap mewaspadai mereka, apalagi kita tidak mengenali mereka secara mendalam," jelasnya.
Disebutkannya lagi, masyarakat harus mewaspadai kkeberadaan mereka sebagai intel untuk mengetahui informasi-informasi Indonesia, khususnya Pekanbaru. Kemudian masyarakat juga mewaspadai tidak tanduk mereka menyebarkan paham-paham Syiah.
Menurut informasi, jumlah Imigran Gelap di Pekanbaru terbilang cukup banyak, yakni mencapai 700 orang. Mereka tidak hanya terdiri dari anak-anak dan orangtua saja, tapi juga banyak dari kalangan pemuda yang kerap terlihat di tempat-tempat keramaian di kota ini. (rep05/ant)