PEKANBARU - Komisi E DPRD Provinsi Riau meminta kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau supaya tidak merekrut atau menggunakan atlet luar dalam mengikuti iven atau multi iven.
"Kalau ada atlet dari luar Provinsi Riau akan menjadi permasalahan. Sekarang ini saja ada atlet kita yang berasal dari daerah lain yang menjadi persoalan," tutur Ketua Komisi E DPRD Riau, Masnur, Kamis (29/1/2015).
Lebih lanjut disampaikanya, jika atlet lokal berprestasi itu merupakan sebuah keberhasilan pembinaan olahraga di daerah. "Atlet lokal inilah yang sebaiknya dibina, sehingga pada iven maupun multi iven juga mengoptimalkan atlet lokal kita," katanya.
Berbeda halnya dengan mengambil alet dari daerah lain. Meskipun ada hasil dalam pembinaan olahraga, tetap akan muncul persoalan.
"Kalau dibina dengan anggaran yang sudah ada, Insya Allah tentu akan menghasilkan atlet Riau. Kalau transfer atau atlet dari luar ini akan mengakibatkan kerugian. Misal kembali ke tempat asalnya atau mungkin ke daerah lain lagi," lanjutnya.
Dalam merekrut atlet menurut, KONI perlu melakukan koordinasi dengan Pengurus cabang (Pengcab) olahraga. Mengingat cabang olahraga yang memiliki banyak peran dalam merekrut atlet.
"Memang KONI ini membina atlet berprestasi. Tapi, tidak lepas di situ saja kan kalau hanya cari yang berprestasi tanpa ada kerja sama dengan Pengprov tentu tidak akan muncul atlet yang kita harapkan dalam mengharumkan Riau ini. Makanya, perlulah induk organisasi ini bisa berupaya mengoptimalkan daerah," katanya, dikutip halloriau.com.
Hanya saja menurutnya yang menjadi persoalan dalam penggunaan anggaran untuk pembinaan prestasi olahraga tersebut.
"Memang dalam pertemuan tadi belum duduk seperti apa. Apakah dalam pembinaan ini ada anggaranya untuk Pengprov cabor melalui KONI atau bisa langsung melalui Pemerintah Provinsi. Inilah nanti akan kita undang lagi KONI dan Pemerintah Provinsi," sebutnya. (cr01/hrc)