Mengunggah foto diri atau yang dikenal dengan sebutan selfie, tengah mewabah menjadi tren, terutama di kalangan wanita. Namun, hati-hati, jangan asal pamerkan selfie di media sosial. Sebab, foto selfie bisa mempengaruhi perilaku orang lain pada Anda.
Sebuah penelitian terbaru mengatakan bahwa terdapat alasan ilmiah mengenai alasan orang menghakimi dan menilai seseorang yang sering mengunggah selfie. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Department of Psychology di the University of York, mampu memberikan prediksi yang akurat mengenai penilaian yang diberikan kepada seseorang, sebenarnya terlihat dari raut wajah seperti dari gerakan alis, atau lebar mata.
Studi sebelumnya menunjukan bahwa kesan pertama seringkali jatuh pada tiga kategori, yaitu pendekatan, dominasi, dan daya tarik. Para peneliti di the University of York mengambil 1000 foto dari internet, kemudian menganalisan bentuk wajah dari subjek, yang semuanya berasal dari ras kaukasia. Lalu, mereka memplajari bagaimana orang-orang bereaksi pada tiap foto. Kemudian, para peneliti mampu membagun model statistikal yang memprediksi kesan dari orang lain yang mengamati foto.
Penemuan dari studi ini, membantu menerangkan pentingnya sebuah kesan di era media sosial, di mana selfie memungkinkan seseorang bertemu, berbicara, bahkan melakukan kencan online dengan orang lain. Berdasarkan laporan peneliti, mengambil foto penelitian yang sempurna dari situs tidaklah semudah yang diperkirakan. Hal-hal seperti ekspresi, pose, posisi kamera, pencahayaan semuanya dapat berkontribusi, selain dari struktur wajah orang yang di foto tersebut.
Mungkin penemuan yang paling mengejutkan adalah penilaian berdasarkan melihat foto dapat mempengaruhi respon seseorang terhadap orang tersebut. Terutama jika kedua orang itu sudah pernah bertemu sebelumnya. Para peneliti menjelaskan hal ini pada pembukaan laporan mereka, " Meskipun kesan pertama terbentuk dengan cepat pada wajah, tetapi kesan pertama tidak memberikan konsekuensi. Sebaliknya, penampilan wajah pada foto selfie dapat mempengaruhi perilaku, merubah cara seseorang menginterpretasi pertemuan sosial, dan mempengaruhi akibat dari pertemuan sosial (sikap yang diambil)".
Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa wajah yang maksulin, dinilai dari faktor tertentu seperti struktur tulang pipi, ketinggian alis, dam terktur kulit. Sementara itu, wajah yang feminin di persepsikan sebagai wajah yang lebih atraktif dan muda. Peneliti juga menemukan bahwa bentuk dan ukuran mulut dari seseorang memengaruhi secara langsung kemampuan mendekati. Jadi, semakin besar mata, mencerminkan semakin besar level ketertarikan atau pesona orang tersebut.
"Menunjukan raut wajah yang semaunya dapat mempengaruhi persepsi orang lain, jadi berhati-hatilah memilih foto yang dapat membuat baik atau justru merusak kesan pertama orang terhadap dirimu,” ujar Richard Vernon, PhD. (rep05)