PEKANBARU - Setiap musim penghujan selalu diiringi dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru, Riau dan hal ini harus diwaspadai oleh masyarakat pekanbaru agar jangan sampai terjangkit DBD.
Kepala Dinas kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Helda S Munir mengatakan, genangan air yang terjadi sehabis hujan akan menjadi tempat berkembangbiaknya nyamun Aedes Aegypti yang membawa virus DBD.
"Karena itu kami minta masyarakat untuk mewaspadainya dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas tempat-tempat yang selalu menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti, seperti genangan air itu," ujarnya.
Jangan biarkan adanya wadah-wadah yang digenangi air, karena nantinya akan menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. "Jika ada keluarga yang memiliki gejala terkena demam DBD secepatnya dibawa ke puskesmas atau rumah sakit," tambahnya.
Helda mengatakan pikamnya sudah mengistruksikan seluruh puskesmas di Pekanbaru untuk pro aktif terhadap laporan warga yang mengidap penyakit DBD. Hal ini perlu dilakukan agar dapat segera dilakukan antisipasi sesuai standar operasional dan prosedur (SOP) yang berlaku untuk memutus mata rantai penularannya.
Salah satu upaya memutus mata rantai penularannya adalah dengan melakukan fogging (pengasapan di tempat-tempat ditemukan kasus DBD. "Dengan demikian warga lain bisa terhindar jadi tertular wabah tersebut," jelasnya.
Dijelaskannya, sejak januari hingga November ini, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah mencatat sebanyak 84 kasus DBD di Pekanbaru. Kebanyakan penderitanya bermukim di daerah padat penduduk, seperti Tampan dan Payung Sekaki. (rep05/mcr)