Makanan junk food menjadi favorit banyak orang. Padahal, banyak yang belum tahu bila makanan tersebut kerap dianggap sebagai pemicu penyakit serius, salah satunya diabetes.
Korea Selatan, sebagai salah satu negara modern di Asia telah berjuang memberantas epidemi diabetes. Program pengendalian diabetes banyak dicanangkan, termasuk menyosialisasikan perubahan kebiasaan diet masyarakat.
Menurut Prof. Nam H. Cho, Ketua International Diabetes Federation Wilayah Pasifik Barat, masuknya restoran cepat saji era modern belakangan telah menciptakan tren yang buruk dengan menggiring masyarakat untuk biasa mengonsumsi makanan tidak sehat.
"Sejak restoran cepat saji masuk ke Korea, makanan tradisional yang sehat seperti Kimchi menjadi terlupakan. Namun, kini anak muda mulai membiasakan diri dengan makanan sehat tersebut," ujarnya dalam konferensi pers Indonesia Diabetes Leadership Forum, di Hotel J.W. Marriott, Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Satu program yang dilaksanakan memberantas diabetes seperti BED, yaitu Behaviour, Exercise, Diet. Lanjut Cho, pemerintah Korea serius mencanangkan program tersebut, mengingat prevalensi diabetes militus di Korea terus meningkat.
Contoh lain dari pelaksanaan program BED adalah dengan membuat peraturan standard pemukiman. Perwujudan ini seperti mewajibkan apartemen di Ibukota Seoul memiliki fasilitas latihan seperti pusat kebugaran, taman untuk aktivitas fisik warga, dan Bike Park.
Wilayah urban menjadi perhatian banyak pihak karena sering kali mendorong masyarakatnya untuk memiliki pola hidup tidak sehat. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah meningkatkan masyarakat dengan penyakit metabolik diabetes melitus.
Kota urban seperti Seoul atau Jakarta, terancam epidemi diabetes. Kini, pemerintah Jakarta menandatangani perjanjian kerja sama untuk merancang Jakarta Diabetes Roadmap untuk memberi solusi nyata bagi permasalahan urban diabetes di Jakarta. (rep05)