TOKYO-Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Yuko Obuchi mengundurkan diri, Senin (20/10). Obuchi mundur atas tuduhan penyalahgunaan dana politis, termasuk untuk membeli suara dan make-up.
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di televisi dia mengatakan urusan parlementer terhambat akibat pertanyaan mengenai pengeluarannya. "Tidak seharusnya saya sebagai Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri membiarkan kebijakan ekonomi dan energi terhambat karena masalah saya. Saya akan mundur dan fokus pada tuduhan," ujarnya setelah melakukan pembicaraan selama 30 menit dengan Perdana Menteri Shinzo Abe, Senin (20/10).
Obuchi menjadi menteri pertama yang mundur sejak Abe berkuasa pada Desember 2012. Mundurnya Obuchi akan menjadi pukulan tersendiri bagi Abe yang berulang kali mengatakan ingin mendorong peran perempuan di Jepang.
"Sebagai anggota kabinet Abe, saya dengan tulus meminta maaf karena tidak berkontribusi apapun terhadap kebangkitan ekonomi, kesadaran dimana perempuan harusnya bersinar dan tugas lain," kata dia sebelum membungkuk dengan dalam di hadapan kamera wartawan, dikutip dari AFP, Senin.
Obuchi adalah putri mantan perdana menteri Jepang. Dia digadang-gadang akan menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang. Dia adalah salah satu tokoh terkemuka dari lima perempuan di kabinet.
Obuchi menghadapi tuduhan menghabiskan lebih dari 10 juta yen (95 ribu dolar AS) selama lima tahun hingga 2012 untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan politik, termasuk pada kosmetik dan aksesoris di pusat perbelanjaan. (rep05)