Politik

Walk Out, Fraksi Demokrat Salah Tafsirkan Arahan SBY

JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Swardika, menuding rekan-rekannya yang walk out saat paripurna pengesahan Racangan Undang-Undang Pilkada, Kamis 25 September lalu, tidak mengerti arahan dari Ketua Umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
 
Menurut Pasek, SBY sebelum ke berangkat luar negeri, secara tegas menyatakan mendukung Pilkada langsung dengan sejumlah catatan. Terjemahan dari perintah SBY ini, kata Pasek, yang tidak dimengerti dan diperjuangkan oleh para anggota fraksi Partai Bintang Mercy ini.
 
"Kalau kemuadian ada elite yang berfikir berbeda mengajak walk out berarti itu kan tidak memahami cara berfikir Pak SBY," kata Pasek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2014).
 
Kendati, sambung anggota Komisi IX DPR ini, saat sidang Paripurna Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan juga turut menyaksikan. Namun, nyatanya Syarif tetap tidak mampu menerjemahkan perintah SBY.
 
"Ini kan blunder terbesar yang merusak nama Pak SBY. Memang bagi saya penanggungjawabnya atau inisiatornya haris dipecat," katanya.
 
Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, menyatakan akan bertanggung jawab atas aksi walk out tersebut. Pasek pun mempertanyakan apa pertangungjawaban Nurhayati karena telah mencoreng nama SBY dan citra Partai Demokrat.
 
"Sekarang real tanggung jawabnya apa untuk memulihkan nama baik Pak SBY apa tanggung jawabnya? Dan memulihkan Partai Demokrat tentunya yang paling utama. Kan tidak cukup hanya ngomong tanggung jawab, kan harus ada pertanggung jawaban politiknya, dan pertanggung jawaban politiknya apa," pungkasnya. (rep01/ozc)