Politik

Ahok: Kalau Pilkada Melalui DPRD, Saya Berhenti Saja

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan menolak jika pemilihan kepala daerah dikembalikan melalui DPRD. Ia bahkan mengatakan tidak ragu untuk berhenti dari jabatannya dan keluar dari dunia politik, jika Pilkada tidak dilaksanakan secara langsung.
 
"Bagi saya sederhana, kalau (Pilkada) dipilih oleh DPRD, saya berhenti saja. Nanti udah nggak mau nyalon kembali, berhenti berpolitik," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/9).
 
Ahok menjelaskan alasannya maju sebagai pemimpin daerah, bukan untuk mencari keuntungan, namun untuk bekerja untuk rakyat. Menurutnya jika ingin mencari keuntungan, maka tentu ia akan sangat mendukung Pilkada melalui DPRD, karena celah untuk melakukan politik transaksional lebih terbuka disana. "Kalau saya mau nyolong, ya saya lebih dipilih DPRD. Dapat Rp 1 triliun saja, saya depositoin 6 miliar, anggota DPRD DKI cuma 106 orang, gua kasih gaji 100 juta aja," katanya.
 
Seperti diketahui, DPR hari Kamis (25/9) ini akan menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga rancangan undang-undang yakni RUU Pilkada, RUU Pemerintahan Daerah, dan RUU Administrasi Pemerintahan.
 
Sebelumnya Ahok memutuskan mengundurkan diri dari Partai Gerindra, setelah partai pengusungnya itu mendukung pelaksanaan Pilkada melalui DPRD. (rep01/rol)