Hukum

Alami Kekerasan Seksual, Balita di Depok ini Trauma

Jakarta - Balita 3,5 tahun warga Depok, Jawa Barat ini kini menyimpan trauma. Dia selalu menjerit dan berteriak apabila mendengar suara kencang. Kadang, dia suka berlari ke pojok kamar dan meringkuk ketakutan.
 
"Anak saya mengalami kekerasan seksual dari seorang pria, pacar pembantu saya," kata sang ayah menuturkan kisah pilu anak balita perempuannya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (20/8/2014).
 
Kisah kejadian pilu itu diketahui 4 Agustus lalu. Sang ayah pulang dari kantor tengah hari dan mendapati gadis ciliknya tengah tertidur. Namun dia heran dengan kaki anaknya yang membiru.
 
Sang ayah curiga, apalagi anaknya terserang demam. Kemudian dia bawa gadis ciliknya ke rumah sakit. "Tak lama pembantu saya pamit mau pulang katanya ada keluarganya sakit," jelas sang ayah.
 
Tak curiga, pembantu itu diizinkan pergi. Tapi kemudian para tetangga bercerita kalau pembantu perempuan itu kerap membawa seorang pria masuk ke rumah. Nah, di sanalah cerita bertautan dengan kondisi anaknya.
 
"Hasil pemeriksaan dokter ada kekerasan seksual di kelamin anak saya," imbuh sang ayah.
 
Kemudian dia melapor ke Polres Depok. Polisi menyarankan melakukan visum. Gadis cilik itu kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati. Dan hasil visum menunjukkan ada luka di bagian kemaluan.
 
Sang ayah kemudian membawa gadis cilik itu ke psikolog, di sana baru terbongkar cerita. "Kepada psikolog anak saya mengaku, dimasukkan kemaluannya oleh seorang pria. Dia diancam untuk tidak mengadu, dan diancam dibunuh," jelas sang ayah.
 
Hingga kini laporan sudah dilakukan ke Polres Depok, tapi belum ada kemajuan signifikan. Pelaku dan pembantu rumah tangga itu sudah pergi dan tak diketahui di mana rimbanya.
 
"Saya berharap sangat kepada polisi untuk memberi keadilan kepada anak saya. Pelaku masih berkeliaran, saya tahu kasus anak saya bukan prioritas, tapi saya mohon," jelas sang ayah.
 
Rencananya dia dan anaknya akan ke Komnas Anak di Jl TB Simatupang, Jaksel siang ini pukul 14.00 WIB untuk melaporkan kasusnya. (rep01/detik)