Riau Raya

Marak Mutilasi, Warga Siak Gelar Doa Tolak Bala

PEKANBARU - Warga Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, mengaku trauma atas kasus pencabulan disertai mutilasi kepada tujuh orang. Agar tidak terjadi peristiwa serupa, warga menggelar doa bersama.
 
Kegiatan ini digelar di lapangan sepak bola dengan dihadiri ratusan warga termasuk para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya. Kegiatan ini dipercaya agar bencana apapun kedepannya tidak terjadi di wilayah ini.
 
"Kita melakukan doa tolak bala secara bersama agar kejadian serupa di daerah kita seperti pembunuhan dan mutilasi tidak terulang lagi," kata Kepala Desa Pinang Sebatang, Amri (17/8/2014).
 
Dia mengaku akibat kejadian itu banyak warga trauma. Apalagi katanya adalah orangtua korban mutilasi yang kehilangan anak-anaknya. "Penduduk disini trauma karena korban dan pelakunya adalah warga kita sendiri," ucapnya.
 
Kasim, warga setempat juga mengungkapkan atas kejadian tersebut, saat ini warga semakin waspada. "Di tempat kita saat ini ronda untuk Kamtibmas juga ditingkatkan dan kita mewaspadai terhadap orang-orang yang mencurigakan. Karena kita warga di sini sudah trauma dengan kejadian yang menimpa daerah kita belakangan ini," ucap Kasim.  
 
Seperti diketahui dalam kasus pembunuhan berantai disertai mutilasi dengan tujuh orang korban dan tiga diantaranya adalah bocah di Siak. Pelakunya adalah MD (19) dan tiga orang rekannya yakni S (26) DS (19) dan DK (16). (rep01/ozc)