Riau Raya

Ini Kronologi Pembunuhan & Mutilasi di Riau

PEKANBARU - Polisi membongkar kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan empat orang di Riau terhadap tujuh korban. Dua di antara pelaku merupakan pasangan suami istri berinisial MD dan DS. Lalu, siapa saja korban mereka dan kapan para korban dibunuh dan jasadnya ditemukan?
 
Penculikan pertama dilakukan MD pada 10 Januari 2013 dengan korban bocah lima tahun berinsial FD. Tersangka menculik korban dari Kampung Baru, Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rohil. Usai menculik, MD memutilasi korbannya dan mengambil kemaluannya. Jasad FD yang sudah menjadi tulang belulang ditemukan pada 10 Agustus 2014.
 
Kemudian korban kedua adalah AC (40) warga Mandau, Kabupaten Bengkalis. Pria dengan keterbelakangan mental itu diculik dari dekat rumahnya pada Juli 2013. AC juga dimutilasi dan kemaluannya juga diambil. MD kali ini tak beraksi sendiri, tapi bersama istrinya DS. Jasad korban ditemukan pada 7 Agustus 2014.
 
Korban ketiga yakni MH (10) yang diculik oleh dua pelaku pada 2 Agustus 2014. Bocah laki-laki itu diculik dan dieksekusi di sekitaran stadion di Duri, Kabupaten Bengkalis. Korban berikutnya adalah RH (10). Ia diculik pada 7 Agustus 2013 lalu dieksekusi oleh MD dan DS di belakang TPU Kecamatan Tualang, Siak. Jasad korban ditemukan pada 7 Agustus 2014.
 
Penculikan kelima MD beraksi seorang diri. Dia menculik bocah 10 tahun berinisial MA di Mandau, Kabupaten Bengkalis lalu mengeksekusinya pada 16 Maret 2014. Tulang belulang MA ditemukan beberapa bulan ke mudian pada 7 Agustus 2014.
 
MD kembali menyasar bocah yang juga masih berusia 10 tahun berinisial MJ. Kali ini dia mengajak pelaku lain berinisial S untuk ikut serta. MJ diculik di sekitar rumahnya di Tualang, Kabupaten Siak pada 30 Juni 2014. Korban dihabisi di sebuah hutan akasia di wilayah itu dan kerangkanya ditemukan pada 23 Juli 2014. 
 
Korban terakhir adalah FM (10) yang juga warga Tualang Siak. FM dieksekusi pada 18 Juli 2014 dan pelakunya adalah MD bersama istrinya DS, dan pelaku baru berinisial DK. "Modusnya bermacam-macam ada yang dibujuk memancing bersama, dibelikan jajan, dan diajak bermain bersama," kata Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hari Budianto (13/8/2014).
 
Sementara itu, tim psikolog Polda Riau menilainya banyaknya jumlah korban para pelaku karena aksi pertama berjalan mulus. "Ini terjadi karena pembunuhan pertama aman, kemudian dia mencari korban baru dan juga lancar hingga korbannya menjadi tujuh orang," kata Kabag Psikolog Polda Riau, Kompol Novian. (rep01/ozc)