Sosialita

Saat Ini Sudah 165 Penduduk Palestina Tewas, 1.100 Luka-Luka

JALUR GAZA - Serangan rudal Israel yang membabi buta ke wilayah Palestina sejak enam hari ini mengakibatkan 165 orang meninggal dunia. Sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak. Sedangkan korban luka mencapai 1.100 orang. Hal ini dikatakan oleh Kementerian Kesehatan Gaza seperti dilansir CNN, Ahad (13/7).

Kemarin, ribuan penduduk Gaza meninggalkan rumah kemarin setelah Israel mengultimatum warga di wilayah utara untuk segera mengungsi. 

Tentara Zionis Israel tidak menjamin keselamatan penduduk Gaza yang masih tinggal di basis kekuatan pejuang Hamas, Palestina.

Tentu saja ribuan penduduk Gaza itu juga tak akan bisa mengungsi terlalu jauh dari rumahnya. Sebab, jalur Gaza memang tak ubahnya seperti penjara tertutup bagi lebih dari 400 ribu penduduk. Kementerian Dalam Negeri Gaza, dalam pernyataan di radio milik Hamas, menolak peringatan Israel. Pihak Hamas menganggap ancaman Zionis yang dikirimkan melalui selebaran tersebut merupakan perang psikologis. Otoritas di Gaza meminta para penduduk kembali ke rumah masing-masing.

Pihak Israel menyatakan telah melancarkan 1.320 serangan ke basis Hamas yang meliputi rumah, gudang, terowongan penyelundupan logistik, dan tempat peluncuran roket. Namun, warga Gaza menyebutkan, serangan Israel telah menewaskan banyak korban sipil karena salah sasaran dan menghancurkan rumah-rumah penduduk.

Ashraf Al Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, menyebutkan bahwa serangan di Jabaliya telah menghantam sebuah rumah dan membunuh seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. ‘’Jumlah korban meninggal meningkat menjadi 165 orang,” katanya. Korban meninggal itu termasuk 135 warga sipil. Sekitar 30 di antara mereka merupakan anak-anak. Otoritas di Gaza juga mencatat, korban luka sedikitnya mencapai 1.100 orang.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang Gaza sejak Selasa menjelang fajar. Lewat operasi bersandi Protective Edge, militer Zionis berdalih serangan itu merupakan upaya menghentikan serangan roket yang ditembakkan pejuang Hamas di Gaza. Dalam enam hari serangan, setidaknya 165 orang telah meninggal di Gaza. Meskipun Hamas juga melancarkan serangan balasan, tak ada satu pun korban jiwa di pihak Israel. 

IDF menyatakan, serangan darat ke Gaza tetap menjadi pilihan. Mereka telah menyiapkan 30.000 tentara cadangan untuk bersiaga apabila serangan udara yang membombardir wilayah Gaza dinilai kurang efektif. ‘’Kami akan memobilisasinya selekas mungkin,” kata Juru Bicara IDF Peter Lerner. Parlemen Israel telah menyetujui pengerahan sedikitnya 40.000 tentara untuk menyerang Gaza.

Sedangkan Kepala Komunikasi untuk Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, Catherine Weibel, mengungkap 28 anak-anak Palestina telah tewas akibat serangan itu. Bahkan, sebagian lagi menunjukkan tanda-tanda gangguan mental. Mereka selalu ketakutan mendengar suara ledakan dan sirine.

Serangan itu pula yang mengakibatkan sebagian besar infrastruktur di Palestina rusak parah. Bahkan, 3 ribu warga Palestina mengungsi dan ratusan ribu lainnya sulit mendapat air.

Direktur Air Publik, Maher Salem, mengatakan dua sumur utama di Gaza telah ditembaki. Padahal, sumur ini memasok air untuk 27 ribu orang.

Permusuhan antara kedua belah pihak meningkat awal bulan ini setelah pembunuhan tiga remaja Israel dan seorang remaja Palestina. Sementara itu kemarin, komando Angkatan Laut Israel bentrok dengan orang bersenjata Hamas dalam serangan di pantai Jalur Gaza. Tembak-menembak tersebut adalah pertama kalinya sejak Israel membombardir Palestina enam hari lalu.

Israel telah menyerang sebuah situs di Gaza Utara untuk meluncurkan roket jarak jauh. Para tentara itu membalas tembakan dan berhasil menduduki tempat peluncuran roket itu. Atas aksi tembak-menembak itu, empat tentara menderita luka ringan.

Seperti dilansir Reuters, Hamas mengatakan para pejuangnya telah menembak pasukan Israel di lepas pantai. Israel mengatakan invasi darat Gaza tetap menjadi pilihan, bahkan mereka sudah memobilisasi sekitar 20.000 tentara cadangan. Tetapi sebagian besar serangan saat ini dilakukan dari udara. Sampai saat ini, Israel sudah menghantam sekitar 1.200 sasaran di wilayah Gaza.

Sementara kelompok Islam Hamas, yang mendominasi Gaza, telah menembakkan ratusan roket ke Israel, menyerang lebih dalam negara itu daripada serangan sebelumnya.

Israel mengatakan, Hamas telah membawa warga Gaza yang tidak bersalah dalam bahaya dengan menempatkan senjata dan orang-orang bersenjata di wilayah pemukiman. Tidak ada tentara Israel yang terbunuh oleh roket Hamas. Kebanyakan dari mereka terbunuh karena ditembak di atas kota-kota Israel oleh iron dome, yang sebagian didanai AS.

Kekerasan lintas perbatasan itu rupanya tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Meskipun tekanan internasional pada kedua belah pihak untuk mengakhiri kekerasan terus dilakukan. Bahkan Dewan Keamanan PBB menyerukan agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata. (rep05/jpnn)