Politik

Debat Capres Kedua, Prabowo Bakal Kuasai Panggung

JAKARTA – Panggung debat capres seri kedua yang akan digelar hari ini diprediksi sepenuhnya menjadi milik Prabowo Subianto.
 
Pemahaman Prabowo yang memadai tentang politik internasional dan ketahanan nasional bakal membuat penampilan Jokowi meredup. Hal ini dikemukakan oleh pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
 
“Prabowo menguasai tema itu, karena selama kampanye, Prabowo-Hatta banyak mengulas soal wibawa Indonesia di dunia internasional,” kata Hendri, Sabtu (21/6/2014).
 
Menurutnya, perbedaan sudut pandang dalam melihat masalah yang jadi ciri khas capres akan terlihat lagi pada debat kali ini. 
 
Prabowo lanjut Hendri, selalu melihat masalah secara makro dan visioner. Sedangkan Jokowi-JK selalu melihat masalah dengan pendekatan mikro-implementatif.
 
"Menurut saya, visi misi tertulis masing-masing capres bukan satu-satunya acuan untuk melihat visi mereka soal internasional dan ketahanan Indonesia ini," katanya. 
 
Di situs KPU, visi misi Prabowo Hatta yang menyangkut hubungan internasional memang disinggung sekilas. Sedangkan Jokowi -JK lebih detail. "Tapi saya lihat Prabowo lebih menguasai soal ini," katanya.
 
Menurutnya, rakyat Indonesia tentu melihat selama ini Prabowo punya visi nasionalisme dan selalu mengangkat soal harga diri bangsa dan terbukti ampuh.
 
“Prabowo pasti akan mengangkat nasionalisme Indonesia agar tidak lemah menghadapi negara-negara ini. Ini strategi Prabowo yang sangat baik," kata Hendri. 
 
Menurutnya, isu itu akan menarik perhatian sebagian masyarakat Indonesia. Prabowo kata Hendri, pasti tahu betul lemahnya diplomasi luar negeri Indonesia karena selama ini selalu menganut model jalan tengah.
 
Prabowo juga diyakini menguasai panggung karena pemahaman yang baik soal militer. “Mungkin yang disodorkan oleh Prabowo adalah militer yang bervisi ke depan karena dia paham soal ini,” kata Hendri. Sedangkan Jokowi menurut Hendri mungkin akan berkutat masalah yang mikro .
 
Dia menambahkan, soal ketahanan Indonesia, seharusnya dua calon presiden menyoroti masalah bom demografi yang akan dihadapi Indonesia pada 2025-2035. Para capres harus paham karena ini adalah masalah krusial Indonesia. 
 
“Kita ingat Korea Selatan dan Tiongkok menyiapkan industrinya dengan baik untuk menghadapi bom demografi, sehingga bisa bertahan dan berjaya  sampai sekarang,“ kata Hendri.
 
Ditambahkan Hendri, para capres harus bisa membangun landasan ketahanan di bidang pertanian atau industri. “Mutlak dilakukan tahun ini agar negara bisa bertahan pada 2025-2035, “ pungkasnya.(rep05/ozc)