Politik

Elite ke Prabowo, Konstituen Demokrat ke Jokowi

Jakarta - Dukungan elite Partai Demokrat terhadap calon presiden Prabowo Subianto dinilai tidak mencerminkan suara kalangan bawah partai itu. Awal pekan ini, 115 anggota Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat dan 54 pengurus harian Partai Demokrat mendeklarasikan dukungan mereka terhadap calon presiden yang diusung Koalisi Partai Gerindra itu.
 
Dukungan itu bertolak belakang dengan hasil survei terhadap pemilih Partai Demokrat dalam pemilihan umum legislatif yang digelar Indo Barometer pada awal Juni lalu. Sebanyak 46 persen konstituen Demokrat menjatuhkan pilihan pada calon presiden Joko Widodo, lebih banyak 10 persen dibanding pendukung Prabowo. Dalam survei yang digelar Pol-Tracking Institute, jumlah pendukung Prabowo dan Joko Widodo yang berasal dari Demokrat hampir sama, berkisar pada angka 46 persen.
 
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menganggap deklarasi dukungan anggota Fraksi Demokrat kepada Prabowo sebagai upaya menggiring suara pemilih partai. "Jika cara penggiringan ini belum juga berhasil, mungkin nanti Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Umum Demokrat) turun tangan menyampaikan dukungan secara terbuka," ujarnya kemarin.
 
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy, mengakui dukungan Fraksi Demokrat tidak mewakili suara pemilih di kalangan bawah. Namun, menurut dia, karakter konstituen dalam pemilu legislatif berbeda dengan pemilihan presiden. “Pada pemilu legislatif, konstituen melihat partai. Tapi, pada pemilu presiden, (konstituen) memandang figur,” katanya.
 
Suaidi menambahkan, dukungan sejumlah peserta konvensi calon presiden Demokrat, seperti Dahlan Iskan, Anies Baswedan, dan Sinyo Harry Sarundajang terhadap Jokowi ikut berpengaruh terhadap pemilih Demokrat. “Perolehan suara Demokrat pada pemilu legislatif yang mencapai sekitar 12,7 juta tak lepas dari kontribusi peserta konvensi,” katanya.
 
Dukungan terhadap Jokowi kembali didengungkan Ketua Demokrat Kalimantan Timur, Isran Noor. Jauh sebelum pendeklarasian calon presiden pada 19 Mei lalu, peserta konvensi ini sudah berikrar menyokong Jokowi.
 
Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengakui baik kalangan bawah maupun elite partai memiliki sikap politik berbeda-beda. Demokrat memang memilih netral, tapi dia mengingatkan bahwa kader dan pengurus tetap bisa menyalurkan pandangan politik. “Sikap partai tak bisa mengendalikan sikap politik personal anggota,” ujarnya.
 
Anggota tim juru debat Prabowo, Martin Hutabarat, mengatakan masih ada waktu untuk menjaring massa pendukung. “Kami yakin di sisa waktu menjelang pencoblosan, suara kami akan solid,” kata Martin. Adapun Jokowi tak mempersoalkan dukungan elite Demokrat untuk Prabowo. “Dukungan dari elite bukan berarti dukungan dari akar rumput," ujar Jokowi. (rep01/tpc)