Politik

Prabowo Tak Tahu TPID, Ketua Demokrat Cela Jokowi

Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Sjarifuddin Hasan, menilai calon presiden dari poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, keliru soal program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Menurut dia, program TPID tidak berwawasan daerah tapi menyangkut ruang lingkup nasional.
 
"Tadi disinggung soal TPID. TPID bukan program daerah, tapi nasional," ujar pria yang menjabat sebagai Ketua Harian Partai Demokrat itu di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Ahad, 15 Juni 2014.
 
Dalam sebuah sesi tanya-jawab debat capres, Jokowi mengajukan pertanyaan soal TPID kepada pesaingnya, Prabowo Subianto. Mendapat pertanyaan seperti itu, Prabowo malah balik bertanya apa itu TPID.
 
Pada 21 Mei 2014, Jokowi mengikuti Rapat Koordinasi Nasional ke-V TPID di Hotel Grand Sahid. Rapat tersebut dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung.
 
Kala itu Jokowi menganggap dirinya bisa menekan laju inflasi di Ibu Kota. Caranya, bekerja sama dengan daerah penghasil komoditas tertentu. Misalnya, kerja sama DKI Jakarta dengan Provinsi Sulawesi Selatan terkait dengan distribusi beras, ikan, dan daging sapi. Komoditas tersebut ditujukan untuk memasok Ibu Kota.
 
Meski Jokowi berhasil menekan Prabowo melalui TPID, Sjarifuddin menyebut mantan Komandan Pasukan Khusus itu penerus program SBY. "Saya sangat berterima kasih beliau bakal melanjutkan program kami," ujarnya.
 
Ia juga menganggap ada kesamaan prinsip antara visi-misi Prabowo dan Jokowi soal pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. "Kalau secara program khusus tentunya beda," ucapnya.
 
Seperti diketahui, Ahad, 15 Juni 2014, Komisi Pemilihan Umum kembali menggelar acara debat capres. Debat kali ini bertema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial". Debat ini dipandu oleh Ahmad Erani Yustika, akademikus bidang ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang. (rep01/tpc)