Fokus Rohil

KPA Ajak Warga Peduli HIV/AIDS

BAGANSIAPIAPI - Guna melakukan penanggulangan dan pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Rohil terus melakukan berbagai kebijakan. Salah satunya yakni membentuk kelompok warga peduli HIV/AIDS. Pembentuk kelompok warga peduli HIV/AIDS tersebut direncanakan dilaksanakan di semua daerah yang tersebar Kabupaten Rohil.

 
''Di Kabupaten Rohil telah ditemukan kasus HIV/AIDS. Data terahir, penyakit HIV/AIDS di Rohil ini ditemukan sebanyak 78 kasus dan menempati urutan ke empat di Riau. Untuk itu, kita mengajak seluruh warga peduli HIV/AIDS,'' kata Sekretaris KPA Rohil dr Tribuana Tungga Dewi, Selasa (7/5).
 
Mengingat adanya kasus ini, tambah Tribuana, harus segera ditanggulangi secara nyata. Sebab, keberadaan penyakit ini bisa berakibatkan fatal. ''Untuk itu, KPA Rohil kembali mengambil langkah-langkah. Selain semakin gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan, kita segera membentuk warga peduli HIV/AIDS di setiap kecamatan,'' sebutnya. 
 
Warga peduli AIDS yang telah dibentuk itu, tambah Tribuana, sudah tersebar di sepuluh lokasi atau daerah. Diantaranya di Pulau Halang di Kecamatan Kubu, Panipahan di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Simpang Kanan di Kecamatan Simpang Kanan, Bagansiapiapi di Kecamatan Bangko, Pujud di Kecamatan Pujud, Sinaboi di Kecamatan Sinaboi serta Kecamatan Tanah Putih. ''Khusus di Kecamatan Bagan Sinembah, dibentuk di 2 lokasi," rincinya. 
 
Keberadaan warga peduli AIDS itu, lanjut Tribuana, merupakan perpanjangan tangan dari KPA Kabuaten Rohil di daerahnya masing-masing. ''Salah satu tugas dan tujuan dari keberadaan warga peduli AIDS ini, adalah untuk menyebarluarkan informasi serta melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap penyakit itu di tengah-tengah lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat yang ada di semua daerah bisa mengerti dan memahami tentang masalah penyakit ini,'' jelas Tribuana.
 
Selain itu, tambah Tribuana, memberikan motivasi kepada masyarakat dalam mendapatkan pemberian pelayanan terhadap masalah kesehatan. ''Intinya, untuk mencegah penyakit ini, diperlukan dukungan dan peran serta dari semua pihak termasuk masyarakat. Kita berharap, agar wadah yang sudah dibentuk ini dapat terus meningkatkan sosialisasi dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di daerahnya masing-masing,'' kata Tribuana. (rep-01)