Sport

Real Madrid Harus Menang di Valladolid

Bek Real Madrid Sergio Ramos, membobol gawang Valencia pada pertandingan Liga Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid (5/5). Evrim Aydin/Anadolu
Valladolid - Real Madrid wajib menang saat menyambangi Real Valladolid di Stadion Nuevo Jose Zorrilla, Valladolid, Kamis 8 Mei 2014 dini hari. Seri atau kalah bisa membuat peluang mereka menjuarai La Liga Spanyol melayang.
 
Real kini duduk di posisi tiga klasemen dengan nilai 83. Mereka defisit 5 poin dari Atletico Madrid di puncak dan 2 poin dari Barcelona. Keunggulan Real adalah memiliki tiga pertandingan tersisa, sedangkan rival mereka cuma dua. "Kami harus memenangi tiga pertandingan itu," kata Carlo Ancelotti, pelatih Real, Selasa 6 Mei 2014.
 
Dia mengatakan laga di Valladolid bakal berat, karena tuan rumah berjuang keluar dari zona degradasi. Tuan rumah berada di urutan 19 dari 20 klub. Dengan 35 poin, mereka hanya butuh tambahan 1 poin untuk menyamai Almeria dan Getafe di ambang zona aman.
 
Ancelotti, 54 tahun, wajib menghitung ulang tenaga pemainnya. Bek tengah Sergio Ramos, misalnya, telah 52 kali turun ke lapangan musim ini, baik di ajang La Liga, Piala Raja Spanyol, maupun Liga Champions Eropa. Bandingkan dengan Antonio Rukavina, bek kanan sekaligus pemain termahal Valladolid, yang cuma 35 kali tampil.
 
Sinyal melemahnya fisik pemain Los Blancos itu terlihat pada  Ahad lalu, saat mereka ditahan 2-2 oleh Valencia di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid. Pertandingan itu memang hanya berselang lima hari pasca kemenangan 4-0 di kandang Bayern Muenchen. "Kami kelelahan," kata Ancelotti. "Sulit mempertahankan kebugaran setelah sengitnya pertarungan di semi final Liga Champions." 
 
Pelatih asal Italia itu mengatakan hasil seri tersebut membuat pasukannya bete. "Tapi itu normal," ujarnya. "Kami tetap memiliki semangat yang tinggi untuk menang dan berjuang sampai pertandingan terakhir."
 
Di atas kertas, juara bertahan La Liga itu tidak akan kesulitan menundukkan tim papan bawah itu. Namun, jangan lupa, 20 ribu suporter di Jose Zorrilla pernah berpesta saat tim kebanggaan mereka menundukkan Barcelona, 1-0, awal Maret lalu. 
 
Pelatih Juan Ignacio Martinez membidik hasil serupa di tiga pertandingan tersisa mereka supaya lepas dari jeratan degradasi. "Hanya kami yang bisa menolong diri kami sendiri," kata pelatih 49 tahun asal Spanyol itu.(rep01)