Nasional

Salut, Sumbar akan Jadi Lumbung Energi Hijau

Daerah Sumatera Barat sebentar lagi akan menjadi lumbung energi hijau yang bisa mengalirkan tenaga listrik dari bahan bakar baru terbarukan di daerah-daerah lain. Sumatera Barat dikenal kaya akan potensi panas bumi.

Dengan potensi yang besar tersebut, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyayangkan bahwa energi tersebut selama ini disia-siakan. Padahal, energi tersebut bisa disalurkan hingga provinsi tetangga, seperti Sumatera Utara, yang minim pasokan listrik.

"Di depan mata kami, kita memiliki sumber energi panas bumi diperkirakan 16.000 MWe, yang tersebar di 16 titik. Ini potensi besar, kami melihat kebutuhan kami hanya 480 MWe," ujar Irwan usai menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Jenderal (Ditjen) Energi Baru dan Terbarukan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dengan Pemerintah Daerah Sumatera Barat terkait menjadikan Sumbar sebagai lumbung energi hijau, di Ditjen EBTKE, Jakarta (7/5).

Irwan berharap MoU itu tidak hanya sekadar tanda tangan di atas kertas saja, melainkan harus disertai dengan tindakan nyata. Menurut dia, saat ini yang masih sulit ialah komitmen bersama dalam mendorong terwujudnya sumber energi di wilayah Indonesia.

"Undang-Undang Panas Bumi tidak terimplementasi, sehingga begitu lama PP baru keluar terbentur pula dengan harga, padahal ratusan tahun energi ini sudah ada. Kita butuh listrik murah dengan energi terbarukan," jelas dia.

Irwan menambahkan sumber energi panas bumi sebesar 1600 MWe itu tersebar di 16 titik. Tiga di antaranya sudah dilakukan MoU, satu titik dengan perusahaan Suprime Energy, dua titik lainnya dikerjakan oleh perusahaan asal Turki yakni Hitay Group.(rep02)