Hukum

Ya Ampun, Satu Lagi Warga Jordania Meninggal karena MERS

AMMAN — Seorang pria di Jordania meninggal setelah terinfeksi virus MERS, sebagaimana laporan media setempat pada edisi Selasa (6/5/2014). Kematian lelaki tersebut adalah kejadian kedua di Jordania pada 2014 dan kematian keempat sejak 2012 karena serangan virus pada sistem pernapasan tersebut. 
 
MERS adalah kependekan dari Middle East Respiratory Syndrome. Sindrom tersebut disebabkan oleh virus corona "sepupu" virus SARS. Selama ini virus corona MERS dianggap tak seganas SARS yang sempat merebak dari Asia pada 2003. Saat itu, SARS menginfeksi 8.273 orang dan menewaskan 9 persen penderita.
 
Jordania melaporkan kematian pertama dari MERS pada tahun ini terjadi pada Februari. Dua kematian karena MERS sebelumnya terjadi pada 2012. "Korban berusia 56 tahun, menderita anemia dan radang paru-paru dan sudah sempat dirawat di rumah sakit," ujar pejabat Kementerian Kesehatan Jordania, Mohammad Abdallat, seperti dikutip dari kantor berita Petra.
 
MERS muncul pertama kali pada 2012 dengan endemi di Arab Saudi. Virus ini menewaskan 115 orang pada tahun itu, berdasarkan data pejabat kesehatan setempat. Angka pasien terinfeksi MERS di Arab Saudi juga sudah mencapai 414 orang, kasus tertinggi di dunia. 
 
Sejauh ini, tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus untuk MERS. Angka kematian penyakit pernapasan ini mencapai lebih dari 40 persen. Para ahli masih bekerja keras memahami penyakit tersebut, dengan salah satu "tudingan" awal bahwa unta merupakan vektor pembawa virus MERS.(Rep05/Kompas.com)