Nasional

Aktivitas Gempa Meningkat, Gunung Slamet Siaga

Ilustrasi
Bandung - Setelah status Gunung Merapi naik jadi waspada, kini giliran Gunung Slamet. Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi menaikkan status Gunung Slamet ke level III atau siaga. "Sejak jam 10 pagi ini," kata Pelaksana tugas Bidang Pengawasan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Gede Suantika, di ruang kerjanya, di Bandung, Rabu, 30 April 2014.
 
Menurut Gede, status Gunung Slamet naik ke level III karena adanya peningkatan aktivitas gempa gunung api. Meterial abu yang terlontar juga lebih banyak, tampak pada hembusan kawah yang berwarna kehitaman. Selain itu juga terlihatnya sinar api dari kawah dan muncul lontaran material pijar. Karena itu PVMBG merekomendasikan agar warga tidak mendekat dalam radius 4 kilometer dari kawah Gunung Slamet.
 
Menurut Gede, terbitnya rekomendasi mengosongkan daerah dalam radius 4 kilometer itu untuk mengantisipasi bahaya lontaran material dari kawah Gunung Slamet. Pantauan PVMBG, lontaran material dari kawah Gunung Slamet yang paling jauh menjangkau jarak 1,5 kilometer. "Waktu statusnya masih waspada, belum ada lontaran material sejauh 1,5 kilometer," kata dia.
 
Gede mengatakan, lembaganya mengirimkan peringatan soal naiknya status Gunung Slamet pada BNPB, pemerintah daerah setempat, serta ororitas penerbangan terdekat yakni Bandara Achmad Yani di Semarang, Jawa Tengah. "Kami sudah kirimkan peningkatan status ini ke Achmad Yani," kata dia.
 
Dengan tinggi Gunung Slamet mencapai 3.436 meter, letusan abu gunung itu berpotensi membahayakan pesawat yang melntasi jalur penerbangan menuju bandara. Letusan abu disertai lontaran material pijar Gunung Slamet terakhir terjadi pada 1988. Letusan yang hampir sama juga terjadi pada tahun 1973.(rep01/tpc)