Politik

Hebat: Mulai Anak, Keponakan dan Menantu Lolos Jadi Wakil Rakyat

Pasuruan-Keluarga besar Hasani, Wali Kota Pasuruan, semakin menancapkan taringnya di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Setelah pada periode lalu berhasil mengantarkan anaknya, Ismail Marzuki, menduduki kursi ketua DPRD, tampuk kekuasaannya bakal dipertahankan pada lima tahun mendatang.
 
Jika pada periode 2009-2014, tiga dari tujuh kursi FPKB DPRD Kota Pasuruan diduduki anak, keponakan dan menantu, kali ini keluarga besar Hasani berhasil menambah satu kursi lagi untuk adik dari Ismail Marzuki. Para wakil yang setalian darah dengan Wali Kota Hasani ini yakni, Ismail Marzuki, Indra Iskandar (anak), Andi Gita Khadafie (keponakan) dan Noor Ahmad Trimayudha (menantu).
 
Dari hasil rekapitulasi di KPU Kota Pasuruan, PKB tetap akan memimpin parlemen dengan perolehan yang diperkirakan sembilan kursi. Keluarga Hasani yang juga ketua DPC PKB Kota Pasuruan ini meraup perolehan angka yang memuaskan di tiga daerah pemilihan (dapil) yang berbeda. Empat orang 'putra mahkota' ini saling seolah berlomba memperoleh hasil suara maksimal dengan menempati posisi teratas dan kedua disetiap dapilnya.
 
Di dapil Panggungrejo, Ismail Marzuki menempati posisi teratas dari seluruh caleg parpol lain dengan perolehan 3.553 suara. Andi Gita Khadafie yang berada satu dapil dengan Ismail, menduduki peringkat kedua dengan perolehan 2.778 suara.
 
Noor Ahmad Trimayudha yang ditempatkan di dapil Bugul Kidul meraup suara tertinggi dengan perolehan 3.658 suara. Pada dapil yang hanya berisi kuota empat kursi DPRD, PKB berhasil menempatkan dua kadernya.
 
Sementara, pendatang baru Indra Iskandar juga memperoleh suara yang menakjubkan dengan perolehan 3.261 suara dibawah caleg incumbent Muhamad Yasin yang memperoleh 4.303 suara di dapil Gading Rejo.
 
Prestasi gemilang keluarga besar Hasani ini memang tak lepas dari dukungan masyarakat pendalungan Madura-Jawa. Pada tiga dapil tersebut, banyak didiami masyarakat yang berlatar belakang kesukuan yang sama dengan Hasani.
 
Berbagai upaya untuk menjatuhkan dominasi dinasti politik Hasani ini seolah kandas ditengah jalan. Beberapa hari menjelang hari H coblosan, bahkan beredar baliho dan kampanye yang berisi serangan terhadap dinasti politik tersebut. Namun baliho yang bertulisan "Akhiri Dinasti Politik, berebut kursi demi keluarga sendiri" tidak berumur panjang karena dianggap ilegal dan ditertibkan Satpol PP Kota Pasuruan.
 
Ismail Marzuki Hasan menyatakan bahwa serangan dan kampanye tersebut pada kenyataannya dianggap sebagai angin lalu oleh masyarakat. Karena pada kenyataannya, masyarakat masih memberikan kepercayaan kepada keluarganya untuk mewakili aspirasinya.
 
"Masyarakat kita sudah dewasa dalam berpolitik. Mereka bisa menentukan sendiri siapa yang layak untuk dipilih. Faktanya masyarakat masih mempercayakan kepada PKB," kata Ismail Marzuki yang diperkirakan tetap akan menduduki kursi ketua DPRD Kota Pasuruan. (rep05)