Riau Raya

Siswa SD Diharap tak Percayai Bocoran Jawaban UN

PEKANBARU-Mulai hari ini, Senin (6/5) hingga hari Rabu (8/5) mendatang, sebanyak 118.602 siswa SD/MI/SDLB di Provinsi Riau mengikuti Ujian Nasional (UN) 2013. Para peserta diimbau tetap fokus dan tidak mempercayai bocoran kunci jawaban.

Himbauan tidak mempercayai bocoran kunci jawaban ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Indragiri Hilir, H Fauzar. “Jangan percaya, jika ada kunci jawaban beredar. Siswa harus percaya pada kemampuannya saat mengerjakan soal-soal UN,” tutur Fauzar, akhir pekan lalu.

Walau begitu, dia yakin, hingga kini tidak ada bocoran kunci jawaban maupun soal di wilayahnya. Pasalnya, mulai percetakan naskah soal hingga pendistribusian ke sekolah-sekolah dikawal ketat polisi. "Tetapi, kemungkinan kebocoran tetap ada," cetusnya.

Sementara itu, Kadisdik Riau, HM Wardan mengatakan, UN SD/MI/SDLB di Riau diikuti 118.602 orang siswa. UN yang digelar mulai Senin (6/5) hingga Rabu (8/5) mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam  (IPA).

Wardan menyebutkan seluruh naskah soal telah didistribusikan ke 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. "Khusus bagi daerah sulit dijangkau, distribusi dilakukan Kamis (2/5) lalu. Hingga hari ini, seluruh naskah soal telah tiba di daerah," papar Wardan, Minggu (5/5).

Untuk pengawas ujian, lanjut Wardan, tidak ada perbedaan dengan UN SMP maupun UN SMA sebelumnya. "UN SD ini tetap menggunakan sistim pengawasan silang dari kalangan guru,” lanjutnya.

Ditambahkannya, materi soal UN SD sederajat berbeda dengan materi soal UN SMP maupun SMA. Materi soal UN SD dari pusat hanya 25 persen, sisanya sebanyak 75 persen berasal dari daerah. "Sedangkan jenis soal sama, berbeda dengan SMP dan SMA yang satu dengan lainnya berbeda," kata Wardan.

Tak hanya itu saja, standar kelulusan UN SD juga berbeda dengan UN SMP dan SMA. Kewenangan kelulusan SD ada di sekolah melalui rapat majelis guru, sedangkan untuk SMP dan SMA wajib mengikuti fomula 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai ujian sekolah.

"Soal nilai minimal kelulusan tiap mata pelajaran UN dan nilai rata- rata ketiga mata pelajaran UN itu, ditentukan sendiri oleh sekolah. Nilai minimal berdasarkan kesepakatan pihak sekolah. Artinya, penentuan kelulusan ada ditangan majelis guru. Namun kita berharap sekolah jangan menetapkan nilai terlalu rendah," paparnya. (rep02)