Politik

Inilah Peta Koalisi Tiga Capres Versi Indo Barometer

Jakarta-Lembaga penelitian Indo Barometer memprediksi peta koalisi Pemilihan Presiden 2014 akan mengerucut pada tiga poros calon presiden, yakni poros Jokowi, poros Aburizal Bakrie (ARB), dan poros Prabowo Subianto. Ketiganya adalah capres yang diusung oleh partai tiga besar pemenang pemilu legislatif –PDIP, Golkar, dan Gerindra.
 
Poros Jokowi sudah tentu dipimpin oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Partai-partai lain yang berpotensi bergabung ke dalam poros ini adalah Partai Amanat Nasional pimpinan Hatta Rajasa, Nasdem pimpinan Surya Paloh, dan Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Muhaimin Iskandar.
 
“PDIP-PAN sudah menggelar pertemuan delegasi tingkat tinggi. Hatta Rajasa berpotensi menjadi calon wakil presiden Jokowi. Ia merepresentasikan Muhammadiyah,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, dalam pesan tertulis yang diterima VIVAnews, 10 April 2014.
 
Potensi bergabungnya Nasdem ke poros Jokowi didasarkan pada hubungan baik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Surya Paloh. Nasdem dan PDIP telah melakukan sejumlah pertemuan sejak sebelum pemilu legislatif.
 
November 2013 misalnya, Nasdem berkunjung ke kantor PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sehari setelah pileg, petinggi PDIP pun menjumpai Surya Paloh di kantor Nasdem, Jakarta Pusat (Baca selengkapnya, Surya Paloh: Saya Pilih Berkoalisi dengan Wanita)
 
Poros Jokowi ini pun amat mungkin mengincar PKB karena partai itu merepresentasikan pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama. Perolehan suara PKB pada pileg kali ini pun melejit ke posisi lima berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, di kisaran 9 persen.
 
Prabowo
 
Di poros Prabowo, Gerindra menjadi pemimpin koalisi. Partai-partai yang berpotensi bergabung di poros ini adalah Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Suryadharma Ali, Partai Demokrat pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, dan Partai Hanura pimpinan Wiranto. Meski demikian, itu baru kemungkinan.
 
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali telah menyatakan dukungan terbuka pada Prabowo dalam kampanye Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 Maret, meski akhirnya dukungan itu justru berbuah pertentangan di internal PPP. (Baca selengkapnya: Kala Ketum PPP Tersandung Gerindra)
 
Demokrat pun bukan tak mungkin bergabung ke poros Prabowo. Pada tahun 2013, Susilo SBY dan Prabowo Subianto bertemu di Istana Negara. “Demokrat bisa mengusulkan Pramono Edhie atau Gita Wirjawan sebagai wapres Prabowo,” ujar Qodari. Pramono yang mantan KSAD dan Gita yang mantan Menteri Perdagangan itu merupakan peserta konvensi capres Demokrat.
 
Soal kemungkinan Hanura bergabung dengan poros Prabowo, Indo Barometer menyatakan mendengar isu Hary Tanoe –yang sebelum pileh dipasangkan sebagai cawapres Wiranto– bisa menjadi cawapres Prabowo. Namun hal ini belum jelas dan Wiranto diperkirakan tak akan setuju dengan ide itu.
 
ARB
 
Golkar akan memimpin poros ARB. Partai-partai yang menurut Indo Barometer berpotensi bergabung dalam poros ini adalah Partai Keadilan Sejahtera pimpinan Anis Matta, Partai Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa.
 
PKS diperkirakan cukup menarik bagi Golkar. Meski perolehan suara partai itu hanya di kisaran 6 persen, namun cukup untuk menutupi kekurangan suara Golkar sebagai syarat mengajukan capres dan cawapres. “PKS menarik karena dianggap punya mesin politik solid dan terbukti mampu bertahan dari ‘badai LHI’,” kata Qodari.
 
Badai LHI yang dimaksud Qodari adalah kasus suap pengurusan kuota daging sapi impor di Kementerian Pertanian yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Kasus itu termasuk salah satu kasus korupsi yang menghentak tanah air karena menimpa pucuk pimpinan partai politik.
 
Sementara kemungkinan bergabungnya Demokrat dalam poros ARB dilandaskan pada hubungan baik antara kedua ketua partai, ARB dan SBY. “Ada juga potensi bagi Pramono Edhie atau (Gubernur Jawa Timur) Soekarwo untuk digandeng menjadi cawapres ARB,” ujar Qodari.
 
Dalam hal PKB, suara NU di Jawa Timur tetap menjadi pertimbangan penting. Menurut Indo Barometer, kader-kader utama PKB seperti Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, atau Khofifah Indar Parawansa potensial menjadi cawapres ARB. (rep05)