Politik

TKI Enggan Mencoblos Karena Tak Ada Gambar Jokowi

Jakarta-Rendahnya partisipasi warga Indonesia di Hong Kong dalam pemilihan legislatif pada Minggu, 30 Maret 2014 disebabkan pemilih tak banyak mengenal calon legislator yang dipilih. Warga Indonesia yang kebanyakan sebagai buruh migran mengira kemarin adalah hari pemilih presiden.
 
"Mereka bertanya-tanya, 'kok, enggak ada gambar Jokowi,'" ujar Analis Kebijakan Migrant, Wahyu Susilo, kepada Tempo, Senin, 31 Maret 2014. Dia mengatakan calon presiden Joko Widodo alias Jokowi sangat populer di Hong Kong. "Walhasil, meskipun sudah terlanjur datang pada pemilihan legislator kemarin, para buruh urung mencoblos."
 
Wahyu dan beberapa pegiat Migrant Care mengunjungi Hong Kong untuk memantau pemilihan umum yang diselenggarakan lebih dulu daripada di dalam negeri (early voting). Pemilih, kata dia, memberikan hak suaranya melalui pos dan mengunjungi di tempat pemungutan yang terletak di Taman Victoria. "Yang mencoblos kebanyakan buruh."
 
Berdasarkan pengakuan sebagian besar pemilih di Hong Kong, Wahyu menjamin periode pemilihan presiden bakal lebih ramai. "Mereka ingin mencoblos Jokowi." 
 
Sebelumnya, Migrant CARE mencatat terdapat sisa surat suara sebesar 110.065 dari pemilihan legislator yang diselenggarakan pada 30 Maret 2014 di Hong Kong. Daftar Pemilih Tetap pada Pemilu 2014 sebesar 117.065. Dari jumlah tersebut, yang terpakai hanya tujuh ribu kertas suara. (rep05)