Politik

AS Keberatan Jika Prabowo Jadi Presiden

 
New York-Calon presiden dari partai Gerindra, Prabowo Subianto diberitakan oleh harian New York Times, Jumat(28/3/2014). Bahkan foto Prabowo sedang menaiki kuda ketika kampanye di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta beberapa waktu lalu juga dipasang di New York Times.
 
Dalam pemberitaan New York Times tersebut, kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) disinggung. Pencalonan Prabowo sebagai presiden disebut-sebut New York Times telah memunculkan keprihatinan di dalam negeri.
 
"Pencalonan Pak Prabowo telah menyuarakan keprihatinan yang mendalam diantara aktivis hak asasi di Indonesia dan luar negeri . Mereka mencatat bahwa komisi hak asasi manusia di negara itu merekomendasikan bahwa ia dituntut dalam penculikan diduga aktivis pro demokrasi di akhir 1990-an , selama bulan-bulan terakhir pemerintah yang didukung militer Presiden Soeharto ayah mertuanya pada saat itu," tulis Wartawan New York Times Joe Cochrane.
 
Pencalonan mantan Danjen Kopassus tersebut sebagai presiden menurut Cochrane di New York Times juga membuat sulit Amerika Serikat terutama pemerintahan presiden Barack Obama.
 
Cochrane juga menyebut pada dasarnya Amerika Serikat sangat keberatan apabila Prabowo nantinya menjadi orang nomor satu di Indonesia.
 
"Prabowo yang lulus dari program pelatihan militer Amerika pada tahun 1980 dan merupakan pengagum Amerika Serikat telah selama bertahun-tahun membuat jelas bahwa ia ingin bertemu dengan para pejabat Amerika tingkat tinggi . Sejauh ini, Amerika Serikat telah keberatan," tulis Cochrane di New York Times.
 
Dalam artikel bertajuk 'Candidate's run raises rights concercns' di New York Times tersebut menyebut Prabowo bertanggung jawab atas penculikan dan penyiksaan terhadap 23 aktivis pro demokrasi pada tahun 1997 dan 1998 , dan untuk mendalangi kerusuhan Mei 1998 hanya beberapa hari sebelum Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden yang mengakibatkan lebih dari 1.000 kematian dan pemerkosaan minimal 168 wanita .
 
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak partai Gerindra ataupun Prabowo Subianto mengenai pemberitaan New York Times tersebut. (rep05)