Jaga Laut Rohil

Pengawasan Illegal Fishing Harus Diperketat

Nelayan Tradisional Rokan Hilir. (rep1)

BAGANSIAPIAPI - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) harus memperketat pengawasan terhadap aksi pelaku pencurian ikan (illegal fishing) di laut lepas. Mengingat, letak laut Rohil berada di jalur strategis dan banyak dimanfaatkan nelayan nakal dari luar daerah hingga manca negara, seperti Malaysia, Singapura dan lainnya.

"Kalau illegal fishing dengan menggunakan pukat harimau di perairan Rohil masih ditemukan. Sepanjang itulah pencurian ikan tak akan terselesaikan jika Diskatlut tak memperketat pengawasan laut kita. Sebab, pelaku pencuri ikan dari luar daerah seperti Tanjung Balai Asahan (Sumut) hingga negara tetangga Malaysia, Singapura dan lainnya sangat rapi mengoperasikan pukat harimau," keluh Syamsul, salah satu nelayan tradisional Kepenghuluan Sinaboi, Kecamatan Sinaboi, Rabu (26/3/14).

Ilegal fishing dengan pengoperasian pukat harimau, dijelaskan nelayan ini biasanya terjadi di perairan Kecamatan Pasir Limau Kapas, dan Kecamatan Sinaboi, serta Kecamatan Kubu Babussalam. "Pelaku illegal fishing umumnya masuk ke laut Rohil saat kondisi perairan mulai sepi, ketika malam hari hingga subuh," timpalnya.

Menanggapi hal itu, Camat Pasir Limau Kapas, H Muhammad Nasir, tidak menamfikan persoalan tersebut. "Kita sudah mendapatkan informasi kalau di perairan kita ada ditemukan kegiatan illegal fishing. Hanya saja, untuk membuktikannya, kita kan harus meluncur ke lokasi. Terkadang, saat berada di lapangan, kondisi perairan sudah bersih," kata Nasir.

Nasir menambahkan, pengawasan secara intensif di perairan sangat diperlukan sekali. "Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan illegal fishing itu, sangat banyak sekali. Salah satu diantaranya yakni dapat menurunkan hasil tangkapan para nelayan-nelayan kita. Itu makanya kita berharap pengawasan perlu diintensifkan," harapnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kabupaten Rohil, H Ali Asfar S Sos M Si, menjelaskan, pengawasan perairan tersebut sudah menjadi agenda rutin pihaknya. Bahkan, untuk melakukan pengawasan, Diskanlut tetap melibatkan semua instansi terkait. "Ada waktu-waktu tertentu kita turun ke lapangan, semua dilakukan untuk mencegah kegiatan ilegal fishing," katanya. (rep1)