Larang Petani Alihfungsikan Lahan

Rohil Kekurangan 40 Ton Beras Per Hari

BAGANSIAPIAPI - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menegaskan, daerah ini kekurangan 40 ton beras per harinya. Untuk menutupi kebutuhan pokok itu, pihaknya harus mendatangkan beras dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara. 

Hal itu dikatakan Kepala Distanak Rohil, Ir Muslim, Selasa (18/3) di Bagansiapiapi. Dirinya menjelaskan, petani hanya mampu memproduksi 45 ton beras dari lahan yang ada, sedangkan kebutuhan pangan beras di Rohil mencapai 85 ton beras dalam sehari. 
 
"Jumlah penduduk Rohil saat ini kurang lebih 700 ribu jiwa, dengan begitu, kebutuhan beras maksimal dalam per hari harus 85 ton. Sementara, petani kita hanya mampu memproduksi 45 ton beras dalam sehari. Makanya kita datangkan beras dari luar daerah untuk menutupi kekurangan itu setiap harinya," jelas Muslim. 
 
Dirinya mengatakan, kekurangan beras selama ini memang tidak dirasakan masyarakat, karena stok beras yang didatangkan dari dua provinsi itu masih cukup banyak. "Dampak kekurangan beras tidak dirasakan masyarakat, karena stok pangan kita dilengkapi secara banyak. Kemudian, untuk mendatangkan beras dari luar daerah juga tidak sulit karena akses transportasi cukup bagus," ungkapnya. 
 
Untuk mengatasi kekurangan beras, Distanak melarang keras petani mengalihfungsikan lahan pertaniannya ke perkebunan. 
"Kekurangan beras yang terjadi di Rohil akibat petani tanaman pangan banyak mengalihfungsikan lahannya ke perkebunan. Makanya kita melarang keras petani melakukan itu, malahan, kita tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) lahan pertanian pangan agar alihfungsi dapat ditekan," jelas Muslim. 
 
Apalagi, jelas Muslim, saat ini lahan pertanian tanaman pangan yang tersisa di Kabupaten Rohil tinggal 12.000 hektar. "Coba banyangkan, luas lahan pertanian baik padi dan tanaman pangan lainnya diperkirakan tinggal 12 ribu hektar di semua kecamatan, kalau alihfungsi terus dilakukan, maka Rohil akan menjadi daerah pengimport beras. Untuk itulah kita minta petani tetap mempertahankan lahanya dari ancaman alihfungsi perkebunan," tegasnya. (rep1)