Nasional

Kabut Asap, Siswa SD di Padang Diliburkan

Padang-Kabut asap yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat, makin parah dan membahayakan kesehatan. Untuk itu, siswa sekolah dasar di kota itu diliburkan untuk mengantisipasi infeksi saluran pernapasan akut. 
 
Informasi yang dikumpulkan, siswa yang diliburkan adalah taman kanak-kanak dan SD kelas 1-4. Mereka dinilai paling rentan terkena gangguan pernapasan akibat kabut asap. 
 
Instruksi yang dikeluarkan wali kota Padang, melalui Dinas Pendidikan setempat itu berlaku hingga Jumat 14 Maret 2014. Namun, bisa diperpanjang jika asap masih tebal. "Libur karena kabut asap," kata salah satu guru sebuah sekolah dasar di Padang, Imelda.
 
Pemerintah daerah juga sedang menimbang untuk meliburkan pelajar dengan tingkat kelas yang lebih tinggi. Bahkan, hingga SMA jika kabut asap kiriman dari Riau itu kian parah. 
 
Pantauan di lapangan, suasana Kota Padang makin gelap, Jumat pagi, dibandingkan hari sebelumnya. Jarak pandang berkisar 150 meter saja. Selain mengenakan masker, pengguna jalan pun diimbau menyalakan lampu untuk mengurangi angka kecelakaan. 
 
Kabut asap juga melanda Jambi. Namun, di daerah ini, pelajar belum diliburkan, meski sudah sebulan kabut asap tak kunjung hilang. Anak-anak masih bebas bermain di luar rumah dan sekolah, meski kabut asap semakin tebal. 
 
Hari ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membagikan masker ke pengguna jalan untuk mencegah warga terkena ISPA. "Senang ada pembagian ini, karena memang sudah terasa sesak," kata salah satu warga, Anwar. 
 
Di hari pertama pembagian ini, petugas membagikan sekitar 10 ribu masker dan ini akan terus dilakukan selama beberapa hari ke depan. Jarak pandang di wilayah ini sekitar 500 meter.
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jambi, Baidawi, mengakui pembagian masker ini terlambat, karena indeks pencemaran udara Jambi sudah semakin buruk. "Berbahaya bagi kesehatan warga," kata dia. (rep05)