Hukum

Satpol PP Kampar dan Rohul Bentrok

KUNTO DARUSSALAM-Perebutan lima desa oleh Pemkab Kampar dan Pemkab Rokan Hulu memasuki babak baru. Ratusan personil Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dari kedua pemerintah daerah terlibat baku pukul di Desa Tanah Datar, Kecamatan Kunto Darussalam, Selasa (28/1) sore.

Bentrokan diperkirakan sekitar pukul 16.30 WIB. Menurut Kapolres Rohul, AKBP Onny Trimurti Nugroho, bentrokan terjadi ketika dirinya bersama Bupati Kampar, Jefry Noer, dan rombongannya menunaikan salat Ashar di rumah Kades Tanah Datar, Fadlan.

Sebelum salat, lanjut Onny, dirinya telah berkompromi dengan Jefry Noer dan Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono. "Tahu-tau entah arahan dari mana Satpol PP Rohul menyerang. Kami sedang di masjid, tau-taunya ada yang teriak, ternyata ada penyerangan dan pengerusakan sejumlah mobil Pemda Kampar yang dilakukan oknum Satpol PP Rohul dan masyarakat Rohul," terang Onny.

Saat itu, kata Onny, Satpol PP Kampar dikejar Satpol PP Rohul yang membawa pentungan kayu. Massa juga melakukan penyerangan ke arah tempat rombongan pejabat Kampar dan massa pro Kampar berkumpul. Mobil dinas Bupati Kampar, BM 1 F juga tak lepas dari amukan. Beruntung Jefry tidak berada di dalam mobil dinasnya.

Tak berapa lama aksi kejar-kejaran terjadi. Anggota Satpol PP Rohul yang memaksa masuk ke area berkumpul warga pro Kampar lalu dikejar polisi dan anggota Brimob Polda Riau yang telah diturunkan sejak Selasa (28/1) pagi.

Ketika aksi kejar-kejaran ini terjadi beberapa kali terdengar letusan senjata api dan aparat keamanan juga mengeluarkan gas air mata. Tak jarang diantara anggota Pol PP Rohul yang membandel ini ditendang polisi dan Brimob agar kembali ke tempat mereka berkumpul.  Anggota Satpol PP Rohul dipaksa mundur ke barisannya.

Onny mengakui kejadian itu diluar dugaan pihaknya. Apalagi, pengamanan kala itu dilakukan personil dari Polres Kampar dan Polres Rohul yang masing-masing menurunkan 100 personil. Mereka juga dibantu puluhan aparat TNI.

Dia menegaskan, tindakan pengerusakan langkah selanjutnya akan membawa ke ranah hukum. "Mau tak mau hukum ditegakkan," ulas Onny. Tentang Polres mana yang akan menindaklanjuti akan menunggu arahan dari Polda Riau.

Dalam kejadian itu ada beberapa personil Satpol PP Kampar terluka. Ditambah tujuh unit mobil dari massa pro Kampar yang dirusak. "Kita belum mengetahui jumlah kerusakan seluruhnya karena masih dalam pendataan," kata Onny.

Dua dari tujuh mobil yang dirusak itu adalah mobil Camat Tapung Hilir, Toyota Rush Nopol BM 1577 FP, dan mobil Toyota Avanza BM 1608 FV. Kaca belakang kedua mobil pecah akibat pukulan dan lemparan batu.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Kampar Eka Ariandi P mengatakan, pihaknya telah menangkap tujuh orang massa pro Rohul. Mereka terekam kamera melakukan penyerangan dan perusakan. Hingga berita ini diturunkan lima orang ini sedang disidik. Ketujuh orang ini adalah Alamsyah Nasution, Sumadi, Okta Yudha, Mampe, Rozeli Zuli, Raaf Rizar dan Tri Teguh.


Kasatpol PP Kampar, Syafrudin, menjelaskan kedatangan Bupati Kampar dan rombongannya ke desa itu untuk menyiapkan tempat menyambut kedatangan Menteri Sosial RI Salim Segaf Al-Jufri. Kedatangan Salim ke desa itu dalam perayaan hari ulang tahun Kabupaten Kampar ke-64.

"Kita mencoba menahan kedatangan Satpol PP Rohul. Saya minta mereka bisa menghormati bupati yang di lokasi. Namun mereka tak mau terima," kata Syafrudin, Selasa (28/1).

Katanya, Satpol PP Rohul tetap memaksakan agar tenda itu tidak didirikan dengan alasan desa tersebut masuk wilayah Rohul. Satpol PP Rohul merangsek masuk ke lokasi tempat penyambutan kedatangan Mensos. Tak terima, Satpol PP Kampar menghadang. "Ada 2 anggota saya kepalanya kena lemparan batu. Mobil milik Pemda Kampar juga ada yang  rusak," kata Syahfrudin.

"Dalam kasus bentrok ini kita sifatnya hanya bertahan saja. Namun Satpol PP Rohul terus memaksa agar kita tinggalkan lokasi itu. Namun kini sudah kondusif, karena sudah ada Brimob di lokasi," kata Syahfrudin. (cr01/*)