Fokus Rohil

Imlek, Suyatno Ajak Warga Jaga Kerukunan Umat

Wabup Rohil H Suyatno

BAGANSIAPIAP - Wakil Bupati Rokan Hilir, H Suyatno mengajak seluruh warga untuk menjaga kerukunan umat menghadapi perayaan Tahun Baru Imlek 2565 tahun ini. Hal itu dilakukan agar warga Tionghoa dapat menjalankan hari raya dengan tentram, aman dan damai.

Dengan begitu, perayaan Imlek dapat dirasakan semua etnis dan bukan hanya pada warga Tionghoa. Sebab, sebagai daerah berbasis warga Tionghoa, setiap tahunnya Kota Bagansiapiapi selalu dipadati warga luar yang datang ke kota ikan itu untuk mengunjungi keluarganya.

"Kita lihat sendiri, Kota Bagansiapiapi mulai dipadati pengunjung asal luar daerah hingga manca negara. Setiap tahunnya pengunjung bertepatan dengan Imlek ini berkeliling Kabupaten Rohil, diantaranya ke Bagansiapiapi dan beberapa kecamatan seperti, Sinaboi, Pulau Halang, Kubu Panipahan, dan Bagan Batu. Tentunya kedatangan mereka membuat suasana daerah kita menjadi ramai. Jelas ini suatu kebanggaan tersendiri," papar Suyatno, Selasa (28/1/14).

Di Bagansiapiapi sendiri, diprediksikan jumlah pengunjung yang datang untuk menyaksikan dan mengikuti perayaan Imlek meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun ini, pawai lampion pada malam Cap Go Meh menjadi ciri khas tersendiri yang sayang dilewatkan.

Bahkan, malam Cap Go Meh diyakini adalah malam bagi muda-mudi warga Tionghoa 'mencari jodoh' dilaksanakan tepat pada hari ke-15 perayaan Imlek sesuai penanggalan cina. Malam Cap Go Meh diprediksikan penuh sesak lautan manusia.

"Saya memprediksikan, pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah dan negara bakal terus ramai datang ke Bagansiapiapi ini. Terutama pada puncak Imlek yang dikenal dengan malam Cap Go Meh itu. Tentunya kita tidak ingin hal-hal buruk terjadi, makanya saya menghimbau seluruh masyarakat Rohil untuk sama-sama menjaga kondisi daerah tetap kondusif agar jangan sampai nama daerah kita jelek dimata orang luar," harap Wabup.

Terlepas dari persoalan menjaga keamanan dan ketertiban. Kondisi itu bisa memberikan kontribusi positif bagi daerah pada sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat. "Tidak tertutup kemungkinan dagangan masyarakat laris manis dengan ramainya jumlah orang," jelasnya. (rep1)